JAKARTA, KOMPAS — Modal yang ditanam di perusahaan penyedia layanan pinjam-meminjam uang antarpihak berbasis teknologi informasi rentan menjadi dana menganggur atau dana yang tidak terpakai. Untuk menyiasati hal itu, modal tersebut akhirnya diinvestasikan ke dalam reksa dana agar tetap menghasilkan keuntungan.
Co-Founder dan CEO Investree Adrian A Gunadi dalam temu media terkait kerja sama Investree dan Tanamduit di Jakarta, Senin (6/8/2018), mengatakan, banyak pemilik modal atau investor dalam Investree yang belum memberikan peminjaman karena tidak menemukan peminjam dengan nilai risiko yang dikehendaki.
Adapun PT Investree Radhia Jaya atau Investree adalah perusahaan rintisan penyedia layanan pinjam-meminjam uang antarpihak berbasis teknologi informasi. Sementara PT Star Mercato Capitale atau Tanamduit merupakan perusahaan rintisan penyedia layanan investasi.
”Jadi banyak dana menganggur,” kata Adrian. Investree memiliki 45.000 pemilik modal yang terdaftar, tetapi hanya sekitar 7.000 investor yang aktif.
Kondisi itu membuat kolaborasi antar-perusahaan teknologi finansial dibutuhkan. Dana menganggur (idle money) tersebut dapat digunakan untuk berinvestasi reksa dana.
Adrian melanjutkan, Investree berkolaborasi dengan Tanamduit agar pemilik modal individu dapat memiliki lebih banyak pilihan ketika berinvestasi. Hal ini juga dapat menjadi cara lain perusahaan dalam menambah diversifikasi resiko bagi pemilik modal.
Director of Business Development Tanamduit Muhammad Hanif menyampaikan, para pemilik modal itu akan ditawarkan jenis reksa dana pasar uang (money market funds). Reksa dana ini dipilih karena memiliki risiko yang sangat rendah karena kebanyakan berinvestasi dalam bentuk deposito dan obligasi dengan jangka waktu satu tahun.
”Kami juga akan menawarkan reksa dana syariah. Namun, urusan dokumentasi masih belum selesai,” tutur Hanif. Kerja sama antar-perusahaan teknologi finansial dinilai merupakan hal yang baik demi mencapai inklusi keuangan.
Selain itu, kerja sama ini juga membantu perkembangan perusahaan investasi karena selama ini masyarakat lebih memilih memberikan dana kredit ketimbang berinvestasi. Memberi kredit dinilai lebih memiliki bunga kredit yang lebih pasti, sedangkan investasi tidak memiliki perhitungan yang sama.
Tanamduit baru memiliki 2.500-3.000 investor sejak terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2017.
Product and Partnership Manager Investree Brihaspati Yogarudha menambahkan, pemilik modal Investree tidak akan dikenai biaya ketika ingin berinvestasi reksa dana. ”Mereka dapat berinvestasi dalam waktu tiga detik dengan dana minimal Rp 100.000,” katanya.