JAKARTA, KOMPAS - Partai Keadilan Sejahtera mulai merencanakan untuk membentuk poros koalisi ketiga. Alotnya pembahasan calon wakil presiden di kubu Prabowo Subianto membuat PKS berencana untuk merangkul Partai Amanat Nasional dan Partai Kebangkitan Bangsa dalam pembentukan poros ketiga.
Presiden PKS Sohibul Iman menyatakan, saat ini PKS terus memperjuangkan rekomendasi sembilan nama cawapres dari Dewan Majelis Syuro PKS dan dua nama dari hasil rekomendasi Ijtima Ulama GNPF. Dari sekian nama tesebut mengerucut pada satu nama, yaitu Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.
"Poros ketiga sangat memungkinkan terjadi, sekarang ini atau setelah Presiden Joko Widodo membuat keputusan cawapres, mungkin akan ada partai yang kecewa. Namun, dalam hitungan hari ini, yang mungkin terbentuk poros ketiga yaitu PKS, PAN, dan PKB. Tetapi, tentu saja posisi PKB hari ini masih dalam pemerintahan," ujarnya seusai Musyawarah Istimewa Majelis Syuro PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (07/08/2018).
Sohibul mengatakan hingga saat ini, posisi kerja sama dengan Gerindra masih sebatas kerja sama de facto. Hingga saat ini belum ada keputusan de jure untuk berkoalisi dengan Prabowo.
"Kalau Prabowo mau mengambil Salim sebagai cawapres, tandanya Gerindra sudah mendukung rekomendasi Ijtima Ulama. Tetapi, Prabowo hingga hari ini hanya memegang bola saja dan tidak jelas bolanya akan dilempar ke mana," katanya.
Hasil musyawarah Dewan Majelis Syuro PKS menghasilkan tiga keputusan, yaitu PKS akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Indonesia yang menginginkan adanya perubahan kepemimpinan nasional secara demokratis dan konstitusional pada Pilpres 2019.
Kalau Prabowo mau mengambil Salim sebagai cawapres, tandanya Gerindra sudah mendukung rekomendasi Ijtima Ulama. Tetapi, Prabowo hingga hari ini hanya memegang bola saja dan tidak jelas bolanya akan dilempar ke mana
Kemudian, PKS juga mengapresiasi, menyetujui dan mengawal hasil rekomendasi Ijtima Ulama yg menetapkan dua pasangan capres dan cawapres untuk 2019-2024. Ketiga, musyawarah Majelis Syuro PKS telah memberikan mandat kepada Dewan Pimpinan Tingkat Pusat, yang merupakan badan pekerja Majelis Syuro untuk membangun komunikasi politik dalam rangka pembentukan koalisi pilpres bersama para mitra koalisi.
Sohibul mengatakan, PKS juga telah berkomunikasi dengan PKB untuk membangun poros ketiga. "Selain itu, jika Prabowo tidak mengikuti hasil Ijtima Ulama, maka koalisi ini bukannya mengerucut, tetapi malah makin buyar," ucapnya.
PKB tak ingin bentuk poros ketiga
Secara terpisah, Sekretaris Jendral PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, PKB tidak ingin membentuk poros ketiga. Sebelumnya, beredar wacana terkait potensi pembentukan poros ketiga antara PKB, PAN, dan PKS.
Wacana ini muncul atas desakan para kiai dan ulama yang menginginkan agar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dipilih sebagai cawapres.
"Rekomendasi para kiai ini hanya menjadi masukan bagi para parpol, kami PKB masih solid bersama parpol pendukung Jokowi. Selain itu, di sisa waktu pendaftaran capres ini, kami belum berkomunikasi dengan PAN dan PKS," ujarnya di Kantor KPU, Jakarta.
Abdul mengatakan, hingga saat ini, hanya Jokowi yang tahu nama cawapres yang akan dipilih untuk mendampinginya sebagai cawapres. Oleh sebab itu, Abdul mengatakan, masij ada peluang bagi Muhaimin untuk maju sebagai cawapres. Selain itu, PKB juga sudah mengajukan beberapa nama untuk dimasukan ke dalam tim kampanye nasional untuk mendukung Jokowi.