Evaluasi Temuan Pabrik Besar PCC dan Peredarannya

KOMPAS/WAD

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, perlu dievaluasi mengapa produksi pil PCC masih terjadi meskipun kerap digerebek di berbagai daerah.

Argo menegaskan, Polda Metro Jaya terus melakukan upaya memutus peredaran pil PCC. Sebelumnya, pada Desember 2017 BNN pernah menggerebek pabrik PCC di Solo dan Semarang. Namun, belum pernah terjadi penggerebekan pabrik PCC di wilayah Polda Metro Jaya. Dalam berbagai operasi dan razia, aparat di wilayah Polda Metro Jaya jarang menemukan pil PCC dalam jumlah besar.

“Polisi harus berkolaborasi dengan instansi pengawas lain berkaitan dengan peredaran obat-obatan. Harus ada pengawasan kenapa mudah didapatkan (PCC),” kata Argo.

Menurut Argo, obat seperti pil PCC seharusnya hanya dijual terbatas. Namun, orang sudah tahu efek samping mengkonsumsi PCC sehingga memanfaatkan pil PCC untuk tujuan lain. Hal itu menyebabkan produksi PCC terus terjadi.

Argo menuturkan, tempat produksi pil PCC di Cipondoh, Tangerang berlokasi di rumah sehingga tidak mencurigakan. Oleh sebab itu pranata sosial seperti RT dan RW perlu digiatkan lagi. Masyarakat harus peduli pada lingkungannya dengan melaporkan hal mencurigakan kepada Babinkamtibmas atau Babinsa. (WAD)