Infrastruktur Telekomunikasi di Lombok Berangsur Pulih
Oleh
Mediana
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Infrastruktur telekomunikasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang terganggu akibat gempa Minggu (5/8/2018) mulai berangsur pulih. Hingga Senin malam, fasilitas infrastruktur pemancar telekomunikasi berteknologi 2G, 3G, dan 4G LTE yang masih terganggu akibat gempa Lombok tinggal 8,3 persen. Pemulihan ini terjadi seiring dengan pasokan listrik PLN yang berangsur lancar.
Demikian hasil pemantauan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Pelaksana Tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemkominfo Noor Iza, Selasa (7/8/2018), di Jakarta, menyebutkan, Badan Aksesibilitas Teknologi Informasi Kemkominfo juga sudah memasang satelit berbentuk VSAT di posko Kantor Bupati Lombok Utara.
Empat unit VSAT lainnya ditempatkan di posko Desa Pemenang, Dusun Mentareng, pusat media kantor gubernur, dan RSUD Mataram. Keempat VSAT sekarang dalam proses pemasangan.
Menurut dia, petugas lapangan para operator sempat mengalami kendala ketersediaan bahan bakar untuk menyediakan akses layanan telekomunikasi ke titik wilayah permukiman yang masih terisolasi. Mereka juga terkendala jumlah genset yang terbatas.
”Operator mengupayakan menambah genset dari luar Lombok,” kata Noor.
Repeater Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) dilaporkan telah berfungsi sehingga mampu mendukung komunikasi penanganan bencana oleh petugas di lapangan. Repeater ditempatkan di Bali dan Lombok bagian timur.
Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom menyampaikan bahwa sistem komunikasi serat optik sambungan Mataram-Sumbawa miliknya terkena gangguan akibat gempa bumi berkekuatan 7 skala Richter di kedalaman 15 kilometer dengan jarak 27 kilometer timur laut Lombok Utara yang terjadi Minggu. Gangguan tersebut mengakibatkan penurunan kualitas layanan Telkom Group, khususnya layanan seluler Telkomsel dan internet berkecepatan tinggi.
Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo dalam keterangan pers, Senin malam, di Jakarta, mengatakan, Telkom mengaktifkan jaringan alternatif rute Ende-Maumere dan rute baru Bima-Maumere-Makassar dengan tambahan kapasitas 3 x 10 gigabyte per detik (Gbps). Hal ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan.
Pascagempa terjadi, Telkom segera mengaktifkan Crisis Management Team Telkom Group yang bertugas mulai dari pengawalan pemulihan infrastruktur dan layanan, koordinasi penyaluran bantuan terhadap masyarakat, hingga memantau karyawan Telkom Group yang turut terkena dampak bencana. Tim ini secara intensif akan melakukan pemantauan kondisi lapangan selama 24 jam.