JAKARTA, KOMPAS- Sepanjang waktu pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2019, Komisi Pemilihan Umum membuka ruang konsultasi bagi partai politik dan bakal calon yang ingin berkonsultasi tentang syarat administrasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari persoalan administrasi jika calon didaftarkan pada menit-menit terakhir jelang akhir pendaftaran.
Hingga hari ketiga pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Senin (6/8/2018), Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menerima informasi kapan parpol akan mendaftarkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Pendaftaran masih dibuka di Gedung KPU, Jakarta, hingga 10 Agustus pukul 24.00.
Ketua KPU Arief Budiman menuturkan, KPU membuka ruang untuk konsultasi dokumen persyaratan pencalonan dan syarat calon. Hal ini untuk memastikan agar pada saat pasangan calon mendaftar, semua dokumen bisa dinyatakan sah dan bisa diterima. Dia menjamin kerahasiaan informasi pasangan calon.
Siapkan persyaratan
Arief juga mengingatkan agar pasangan capres dan cawapres menjaga kesehatan karena mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan sehari setelah pendaftaran di RSPAD Gatot Subroto. ”Pemeriksaan kesehatan juga harus didahului puasa sekitar delapan jam sehingga pasangan calon sudah harus bersiap,” kata Arief.
Komisioner KPU, Ilham Saputra, mengingatkan agar bakal calon yang berpotensi diusulkan sebagai capres dan cawapres oleh koalisi parpol menyiapkan persyaratan, seperti ijazah dan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sejak dini. ”Jangan dideklarasikan tanggal 9 Agustus malam, baru di hari terakhir pendaftaran mengurus syarat-syaratnya,” kata Ilham.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendatangi Gedung KPU melihat kesiapan KPU. Dia meninjau ruang jumpa pers, transit capres dan cawapres, serta ruang pendaftaran.
Tjahjo mengatakan, pemerintah mendukung penuh KPU, tetapi KPU tetap lembaga yang tidak bisa diintervensi.
