logo Kompas.id
UtamaIsu SARA Jadi Ancaman
Iklan

Isu SARA Jadi Ancaman

Oleh
BOW/REK/HAM
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mq3yLsWjUwbLmgJ6GNUyVrDB9lQ=/1024x565/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2F20180309WAK7-e1520832660564.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Ormas Islam Bersatu Lawan Berita Bohong - Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Said Aqil Siroj didampingi Sekretaris Umum LPOI Lutfi A Tamimi (kiri) dan perwakilan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam Al Washliyah Aris Banaji (kanan) membacakan deklarasi bersama untuk memerangi berita bohong atau hoax di Kantor LPOI, Jakarta, Jumat (9/3). LPOI yang terdiri dari Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, Al Irsyad Al Islamiyah, Mathlaul Anwar, Al Ittihadiyah, Persatuan Islam Tiongoa Indonesia, Ikatan Dai Indonesia, Azzikra, Syarikat Islam Indonesia, Al Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Persatuan Umat Islam, Himpunan Bina Muallaf Indonesia dan Nahdlatul Wathan mengajak semua kalangan untuk memerangi hoax dan mengutuk para pelaku yang kerap mengadu domba masyarakat melalui isu SARA.Kompas/Wawan H Prabowo (WAK)09-03-2018

Politisasi isu SARA menjadi hambatan terbesar dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia. Akar masalah dari politisasi itu bukan terletak di masyarakat, namun elite politik.

JAKARTA, KOMPAS  - Politisasi isu suku, agama, ras dan antargolongan berpotensi jadi hambatan terbesar dalam konsolidasi demokrasi, dan penyelenggaraan Pemilu 2019. Oleh karena itu, para elite politik mesti lebih bijaksana dalam menyampaikan gagasan dan menarik simpati publik.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000