Australia Hadapi Kekeringan, Kanguru Bebas Ditembak
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
Negara bagian Australia yang paling padat penduduknya New South Wales (NSW), Rabu (8/8/2018), dinyatakan mengalami kekeringan. Peternak yang kesulitan diberi izin menembak kanguru yang memperebutkan rumput bersaing dengan ternak-ternak peliharaan mereka. Rumput tumbuh sangat jarang selama musim kering dan saat ini adalah musim kering yang paling parah selama lebih dari 50 tahun.
Sebagian besar wilayah tenggara Australia sedang berjuang menghadapi kekeringan. Namun, kondisi kekeringan di NSW tahun ini merupakan yang paling kering dan paling luas sejak 1965. Pemerintah Negara Bagian NSW itu mengatakan, 100 persen luas daratan NSW yang mencapai lebih dari 800.000 kilometer persegi sekarang mengalami bencana kekeringan.
Sebagian besar wilayah tenggara Australia sedang berjuang menghadapi kekeringan.
Menteri Industri Australia Niall Blair mengatakan bahwa para petani bertahan dan sangat menderita karena kekeringan di belahan bumi selatan. Menurut Blair, situasi ini sangat sulit. Semua orang di negara bagian mengharapkan hujan turun karena hal ini sangat penting bagi petani dan masyarakat Australia.
Waduk pertanian juga telah mengering dan tanaman pangan mengalami kegagalan. Pemerintah negara bagian dan federal menyediakan bantuan keuangan, tetapi bantuan tersebut tidak cukup bagi banyak petani.
Tiga bulan
Dengan kondisi kering yang diperkirakan terus berlanjut selama tiga bulan ke depan, para peternak harus memutuskan apakah akan terus beternak mengingat hal itu membutuhkan biaya tinggi dan melelahkan. Mereka harus memberi makan ternak dan domba, atau menjual ternak mereka.
Pemerintah negara bagian pada Rabu kemarin juga menyebutkan berapa jumlah kanguru yang diizinkan ditembak para peternak dan melonggarkan birokrasi yang dihadapi pemilik lahan yang meminta izin menembak kanguru. Persyaratan untuk menembak mati kanguru di seluruh negara bagian telah ditiadakan.
”Banyak peternak yang membawa ternak ke padang rumput justru melihat kanguru bergerak masuk padang rumput dan mengambil apa pun yang tersisa,” kata Blair.
”Jika kami tidak mengelola situasi ini, kami akan melihat puluhan ribu kanguru kelaparan dan menderita, yang akhirnya mengarah pada krisis besar terkait kanguru di Australia,” katanya.
Namun, Ray Borda, Presiden Asosiasi Industri Kanguru di Australia, yang mewakili penembak komersial pemburu kanguru untuk mendapatkan daging dan kulitnya justru mempersoalkan perubahan peraturan yang mengizinkan warga untuk menembak kanguru.
”Siapa pun harus menelepon Departemen Lingkungan Hidup untuk memperoleh izin menembak apa pun yang ingin mereka tembak, dan itu tidak diaudit. Itulah yang menjadi perhatian kami,” kata Borda kepada Australian Broadcasting Corp.
Menurut Borda, pemerintah akan lebih baik jika menyubsidi penembak profesional untuk mengurangi jumlah kanguru agar lebih manusiawi. ”Kami melihat hal ini sebagai kemungkinan terburuk bagi kanguru, tetapi kami memahami penderitaan dan kesulitan peternak,” kata Borda. (AP)