Lima Bus Apron "Low Deck" Mulai Dioperasikan di Bandara
Oleh
Pingkan Elita Dundu
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS - Mulai Kamis (9/8/2018), lima bus apron baru berjenis low deck yang memiliki sasis frame rendah, mulai beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten. Bus berkapasitas 105 orang tersebut adalah yang pertama tersedia bandara ini.
Bus siap melayani perpindahan penumpang dari pesawat ke terminal atau sebaliknya, terutama menjelang Asian Games pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 serta Asian Para Games di Oktober 2018.
Peresmian pengoperasian bus low deck dilakukan Kamis dengan dihadiri pimpinan komunitas Bandara Internasional Soekarno-Hatta, perwakilan maskapai, perwakilan Kementerian Pariwisata, Komite INASGOC dan INAPGOC.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, Angkasa Pura II terus mendorong semua mitranya, termasuk JAS Airport Services untuk meningkatkan layanan kebandarudaraan.
"Ini adalah bus apron low deck pertama yang beroperasi di Indonesia, tepatnya di Bandara Internasional Soekarno Hatta," kata Awaluddin saat memberikan sambutan dalam peresmian itu.
Selaku pengelola bandar udara, kata Awaluddin, pihaknya berterima kasih atas peningkatan layanan yang dilakukan mitranya, JAS Airport Services. "Sinergi yang baik ini terus berlanjut di masa yang akan datang," ujar Awaluddin.
Direktur Utama JAS Airport Services Bandara Internasional Soekarno - Hatta,
Adji Gunawan mengatakan, pihaknya fokus pada layanan berkualitas guna meningkatkan pengalaman perjalanan penumpang. Bagi Adji, berada di bandara internasional yang juga melayani berbagai maskapai internasional, sudah sepatutnya mengikuti standar internasional.
"Sudah 34 tahun ya kami bermitra dengan Angkasa Pura II. Semoga fasilitas terbaru ini memberikan nilai tambah untuk Bandara terbesar di Indonesia ini dan juga maskapai pelanggan JAS," kata Adji.
Penyandang disabilitas lebih leluasa
Bus dengan suspensi udara yang canggih ini, kata Adji, memiliki kemampuan untuk miring sampai level tertentu untuk mempermudah penyandang disabilitas untuk naik dan turun dari bus.
Bus tersebut merupakan jenis bus apron yang juga dipakai di bandara-bandara internasional seperti Terminal 4 Changi di Singapura.
Hal ini merupakan bagian upaya perbaikan layanan secara terus menerus oleh Angkasa Pura II bersama JAS Airport Services terkait pembenahan armada GSE (Ground Support Equipment).
Langkah ini untuk mematuhi peraturan Dirjen Perhubungan Udara Nomor: KP 635 tahun 2015 tentang Standar Peralatan Penunjang Pelayanan Darat Pesawat Udara (GSE) dan kendaraan operasional yang beroperasi di sisi udara.
Bus low deck ini dari depan sampai belakang, memiliki sasis monokok yaitu kerangka bus menjadi kesatuan dengan badan bus dan sasis tidak dimodifikasi sama sekali.
Menambah pengalaman unik bagi penumpang, bus apron ini juga dilengkapi dengan wewangian aromaterapi dan instrumen lagu daerah untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia.