PAN dan Gerindra Bantah Cuitan Politisi Demokrat Andi Arief
Oleh
AGNES THEODORA/SATRIO WISANGGENI/PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Politisi Partai Demokrat Andi Arief menyebut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno memberikan sejumlah uang agar diterima PAN dan PKS sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. Hal ini dibantah pihak PAN dan Partai Gerindra.
Kabar ini bermula ketika Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut Prabowo Subianto sebagai “Jenderal Kardus” melalui cuitan di situs media sosial Twitter pada Rabu (8/8/2018) malam.
Andi mengklaim Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno membayar sejumlah uang kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) agar dapat diterima menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
“Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang Sandi Uno untuk meng-entertain PAN dan PKS. Partai Demokrat tidak alami kecocokan, karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami,” tulis Andi dalam cuitannya pada Rabu malam.
Klaim ini pun dibantah oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Zulkifli, saat berkunjung ke kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, menuturkan, kabar tersebut merupakan kabar bohong dan tidak perlu dibahas. “Sesuatu yang tidak ada tidak perlu dibahas, itu hoaks kali. Mending ngomong capres aja lah,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno secara terpisah. Ia mengatakan, pihaknya belum pernah mendengar komitmen atau perjanjian semacam itu.
“Saya belum pernah dengar komitmen itu, ada pembicaraan itu. Apakah pernah ditawarin kepada kita, juga rasanya tidak pernah. Jadi, saya tidak bisa confirm cuitan itu, karena pembahasan tidak pernah ada dengan PAN,” kata Eddy.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani juga menepis kabar yang menyatakan bahwa Sandiaga memberikan uang Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS untuk menjadi cawapres Prabowo. “Saya kira tidak benar (pernyataan tersebut),” ujarnya.
Andi juga mengklaim Partai Demokrat menolak kedatangan Prabowo di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Kuningan, Jakarta Selatan.
“Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus,” cuit Andi.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan tidak menjawab panggilan telepon untuk mengkonfirmasi kabar tersebut.