Pemerintah Berusaha Terus Penuhi Kebutuhan Pengungsi
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Kebutuhan korban gempa di lokasi pengungsian yang terdampak gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, terus dipenuhi, seperti fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK); obat-obatan; dan alat berat yang digunakan untuk menyingkirkan tumpukan puing rumah akibat gempa berkekuatan 7,0 SR, Minggu (5/8/2018) malam.
Anggota Staf Ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, A Ghazali Gani, yang ditemui Kamis (9/8/2018) di Posko Utama Pengungsian Desa Tanjung, Lombok Utara, menyiapkan 99 toilet portable kepada korban gempa. Dari jumlah itu, 63 toilet siap dipasang di beberapa lokasi pengungsian dan sisanya 36 unit masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju lokasi pengungsian.
Pemasangan toilet portable yang menggunakan bahan fiberglass itu sangat penting bagi kesehatan pengungsi dan disesuaikan dengan kebutuhan tiap posko yang tersebar di tiap pengungsi. Ketersediaan fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) mengingat warga kesulitan buang air besar di tempat tertentu yang mengancam kesehatan mereka.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB Agung Pamuja mengatakan, ada 50 toilet portable, 26 unit dipasang di lokasi pengungsian Lombok Timur, 20 unit di Lombok Utara, dan sisanya 4 unit disimpan di Kantor BPBD NTB yang nantinya segera dikirim ke lokasi pengungsian yang belum kebagian toilet.
Kepala Desa Sajang, Lombok Timur, Lalu Kanahan dan Kepala Dusun Medas, Desa Obel-Obe, Lombok Timur, Saiful Nuryadi mengatakan, kebutuhan mendesak warga antara lain logistik, air bersih, dan sarana MCK. Air pasokan dari mobil tangki umumnya untuk kebutuhan memasak. Karena keterbatasan air, warga BAB di sungai, menggali tanah di kawasan hutan dan tanah lapang yang terdekat di lokasi pengungsian.
Sementara Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan NTB Lalu Budiarja mengatakan mendapat suplai obat-obatan sebanyak 32 item seberat 3,5 ton, antara lain kasa kompres, kasa pembalut, infus, salep, parasetamol, vitamin B kompleks dan Natrium klorida. Obat-obatan itu segera dikirim ke Kantor Dinas Kesehatan Lombok Utara dan Lombok Timur yang nantinya akan menyuplai ke puskesmas dan posko pengungsian.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, saat mengunjungi korban gempa di Posko Utama Pengungsian Desa Tanjung, Lombok Utara, mengutarakan, kebutuhan mendesak yang segera ditangani seperti selimut, alat berat, makanan siap saji, obat-obatan dan tenda dalam masa tanggap darurat.
Untuk kebutuhan tenda disiapkan 100 tenda yang akan diangkut helikopter secara bertahap karena kemampuan helikopter mengangkut 30 tenda sekali angkut. Mesin pemecah batu dan gergaji beton di Mabes TNI juga siap diangkut untuk membersihkan tumpukan reruntuhan rumah akibat gempa. Pembersihan puing reruntuhan itu untuk mengurangi beban psikologis warga.
Menurut Gani, percepatan perbaikan fisik rumah dan infrastruktur jalan menjadi perhatian. Saat ini tersedia lima ekskavator dan dua buldoser. Peralatan itu digunakan antara lain untuk menyingkirkan reruntuhan rumah yang menutupi badan jalan, membantu proses evakuasi korban yang tertindih reruntuhan beron, selain perbaikan tujuh jembatan dan jalan guna memudahkan kelancaran transportasi dan angkutan logistik ke daerah terdampak gempa. (ILO/SYA/TOK)