Pertarungan Sengit di Ohio, Menguji Strategi Republik
Oleh
Myrna Ratna
·2 menit baca
WESTERVILLE, RABU — Pertarungan sengit antara Partai Republik dan Demokrat terjadi dalam perebutan kursi DPR di Negara Bagian Ohio, Rabu (8/8/2018). Pertarungan itu dijadikan cerminan peta politik AS pada pemilu sela 6 November mendatang.
Pertarungan ketat antara Troy Balderson (Republik) dan Danny O’Connor (Demokrat) menjadi perhatian nasional karena belum pernah terjadi sebelumnya. Selama 30 tahun terakhir, Ohio bertahan sebagai kantong suara kubu Republik. Para kandidat Republik umumnya menang dengan mudah di sini.
Namun, tidak demikian dengan pertarungan Rabu kemarin. Balderson dan O’Connor bertarung sangat ketat sampai-sampai pengumuman pemenang harus ditunda untuk menunggu seluruh suara masuk dan ada kemungkinan terjadi penghitungan ulang. Balderson sejauh ini unggul 1.700 suara (kurang dari 1 persen). Kalaupun ia akhirnya dinyatakan menang, Balderson dan kubu Republik belum bisa tenang.
Pemilihan kemarin dilakukan untuk menggantikan kursi Pat Tiberi dari Republik yang mengundurkan diri sebelum masa jabatannya habis November depan. Itu berarti Balderson dan O’Connor harus kembali bertarung untuk mempertahankan posisinya November depan.
Presiden Donald Trump langsung mendeklarasikan kemenangan Balderson tanpa menunggu hasil resmi. Ketika sejumlah jajak pendapat menunjukkan ketatnya persaingan Balderson dan O’Connor, sejumlah tokoh Republik ramai-ramai berkampanye bagi Balderson, termasuk Presiden Trump, Wapres Mike Pence, dan Gubernur Ohio John Kasich.
Namun, kubu Demokrat juga tidak kecewa karena keberhasilan O’Connor jauh di atas ekspektasi, apalagi dana kampanye yang digunakan Balderson berjumlah empat kali lipat dari yang dikeluarkan O’Connor. ”Kami tidak akan berhenti,” kata O’Connor.
Tipis
Bagi kubu Republik, pertarungan di Ohio menjadi semacam peringatan. Ketika Pat Tiberi terpilih kembali sebagai anggota DPR dari Ohio, ia unggul sampai 37 persen. Demikian juga Trump pada 2016 unggul 11 persen dibandingkan Hillary Clinton. Sementara Balderson kini hanya unggul 1 persen dari O’Connor. Banyak pengamat memperkirakan sepak terjang dan kebijakan yang dikeluarkan Presiden Donald Trump berpengaruh terhadap suara pemilih kaum kulit putih di Ohio.
Pertarungan sengit juga terjadi di kubu masing-masing. Dalam pemilihan awal di Kansas, kandidat sesama Republik berebut posisi gubernur, yaitu Kris Kobach dan Gubernur Jeff Colyer. Trump secara terbuka mendukung Kobach dan memuji rencana kebijakan Kobach dalam isu perbatasan dan militer yang sejalan dengan kebijakan Trump. Namun, hasil penghitungan terlalu ketat sehingga perlu menunggu sampai semua suara dihitung.
Terlepas dari dukungan Trump, kubu Republik justru berharap Colyer menang. Sikap Kobach yang agresif seperti Trump dikhawatirkan bisa membuat pemilih mengalihkan suaranya kepada kandidat Demokrat pada November depan.
Saat ini, baik Senat maupun DPR (House), dikuasai Republik. Untuk bisa menguasai Kongres pada November depan, Demokrat membutuhkan 23 kursi tambahan di DPR dan dua kursi di Senat. (AP/REUTERS)