Ilmuwan Temukan Cara Menangani Penyakit Hati Anjing
Oleh
Subur Tjahjono
·2 menit baca
Dokter hewan di Inggris mengembangkan tes darah yang cepat menandai tanda-tanda awal penyakit hati pada anjing. Tes darah berdasarkan pengalaman dari pasien manusia dapat membantu dokter hewan di seluruh dunia mengidentifikasi kerusakan hati pada anjing.
Penelitian untuk deteksi kerusakan pada anjing itu berjudul “Sensitivitas dan Spesifisitas microRNA ‐ 122 untuk Penyakit Hati pada Anjing”. Studi ini diterbitkan dalam Journal of Veterinary Internal Medicine yang juga dipublikasikan sciencedaily.com 9 Agustus 2018.
Penelitian dilakukan tim dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Edinburgh, Inggris, di antaranya Richard Mellanby dan James Dear.
Di Universitas Edinburgh, penyakit hati merupakan penyebab penting gangguan kesehatan pada anjing. Salah satu komplikasi penyakit hati yang paling umum pada anjing adalah kelainan neurologis, seperti kelesuan, gangguan jalan napas, kebingungan, dan pingsan. Sindrom ini sering disebut ensefalopati hati atau hepatic encephalopathy (HE). Kehadiran HE pada anjing dengan penyakit hati dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup mereka.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tes darah saat ini untuk mendiagnosis penyakit hati pada anjing tidak optimal. Mendiagnosis penyakit hati anjing merupakan tantangan untuk menangkap tanda-tanda awal kerusakan hati. Diagnosis saat ini didasarkan pada biopsi yang mahal dan dapat menyebabkan komplikasi.
Pada manusia, tes darah untuk mendeteksi kerusakan hati menggunakan molekul penanda biologis atau biomarker MicroRNA‐122 (miR‐122). Molekul ini ditemukan dalam kadar tinggi pada orang yang hidup dengan penyakit hati. Peneliti berasumsi miR-122 juga bisa berguna dalam mengidentifikasi penyakit hati pada anjing.
Para peneliti menguji miR-122 tersebut pada 250 anjing peliharaan, yang meliputi jenis anjing cocker-spaniels, labradoodles, dan anjing gembala inggris kuno. Hasilnya, anjing dengan penyakit hati ditemukan memiliki tingkat miR-122 yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan anjing dan anjing sehat yang memiliki penyakit berbeda yang tidak mempengaruhi hati.
Richard Mellanby mengatakan, dengan hasil penelitian tersebut, tim telah menemukan cara yang spesifik, sensitif dan non-invasif untuk mendeteksi kerusakan hati pada anjing. “Kami berharap bahwa tes kami akan sangat meningkatkan hasil dengan memungkinkan dokter hewan membuat diagnosis yang cepat dan akurat,” katanya.
“\'Saya senang bahwa tes darah yang kami kembangkan untuk memperbaiki diagnosis penyakit hati pada manusia dapat digunakan. untuk membantu anjing juga,” tambah James Dear.
Tim peneliti sekarang berencana untuk meluncurkan perangkat pengujian untuk membantu dokter hewan di seluruh dunia dengan cepat menilai apakah pasien mereka mengalami kerusakan hati. Hal itu berarti bahwa lebih sedikit anjing harus menjalani biopsi hati invasif.