BOGOR, KOMPAS — Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan tidak mau terlibat dengan ingar-bingar Pemilu Presiden 2019. Meski demikian, ia mengaku gagal paham dengan pencalonan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
”Saya fokus bekerja saja. Fokus menuntaskan program yang belum selesai 2014-2019 dan menyiapkan program 2019 dengan wakil wali kota terpilih (Dedie A Rachim),” ujar Bima seusai shalat Jumat di Masjid Balai Kota Bogor, Jumat (10/8/2018) siang.
Namun, ia secara pribadi melihat janggal Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung pencalonan Prabowo-Sandiaga, yang keduanya kader Partai Gerindra.
”Buat saya, gagal pahamlah. Gitu-lah. Tetapi, saya menghormati keputusan partai. Bagi saya, sekarang, banyak hal yang memerlukan energi saya sebagai kepala daerah,” katanya.
Bima memastikan akan fokus menuntaskan janji kampanyenya, yaitu menuntaskan program konversi angkot dan kesemrawutan lalu lintas. ”Itu program prioritas saya,” ucapnya.
Diingatkan kedekatannya dengan Sandiaga, bahkan beberapa kali lari bareng, hobi berat keduanya, Bima mengatakan, Sandiaga memang banyak membuat janji dengannya untuk membantu Bogor. Namun, lanjutnya, satu pun belum ada yang terealisasi.
Disinggung mungkin kalau Sandiaga sukses merebut jabatan wakil presiden RI, Bima menyebutkan, ”Terlalu jauh, ah. Sekarang saja kita tagih saja Gubernur DKI yang masih ada. Kita tagih dia saja.”