Hotel Kapsul Pertama di Indonesia Beroperasi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Digital airport hotel atau hotel kapsul pertama di bandara Indonesia resmi beroperasi pada Jumat (10/8/2018) di lantai 1 Terminal 3 Domestik Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Hotel ini diharapkan dapat melengkapi fasilitas bandara dan memberi nilai tambah bagi Bandara Soekarno-Hatta.
”Target konsumennya adalah penumpang yang harus transit dan stay selama beberapa jam. Mereka pasti butuh tempat yang privat, baik untuk mandi atau untuk shalat,” kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
Hotel ini memiliki 120 unit kapsul yang tersedia dalam dua tipe, yaitu tipe Alpha dan Beta. Perbedaan kedua tipe ada pada ukuran televisi dan ketersediaan meja portabel mini. Unit tipe Alpha dilengkapi dengan televisi berukuran 22 inci dan meja portabel mini, sedangkan tipe Beta dilengkapi dengan televisi berukuran 32 inci tanpa meja portabel mini (Kompas, 2/8/2018).
Hotel ini dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, antara lain akses Wi-Fi gratis, 10 kamar mandi komunal, hingga loker untuk setiap pelanggan. Selain itu, pelanggan akan memperoleh kartu akses untuk menjamin privasi dan keamanan loker serta unit kapsul yang disewa.
Dimensi unit kapsul sudah disesuaikan dengan ukuran tubuh satu orang dewasa. Menurut pihak PT Krisna Graha Primatama selaku pengelola hotel kapsul, setiap unit kapsul dapat menahan bobot lebih dari 150 kilogram.
Awaluddin mengatakan, segala bentuk penambahan fasilitas bandara akan mendapat dukungan penuh, terlebih jika itu meningkatkan aspek pelayanan, operasional, hingga komersial. Ia mengajak bandara-bandara lain untuk melakukan terobosan serupa.
”Ini sebuah terobosan yang inovatif. Dengan space terbatas, bisa dibangun 120 kapsul. Ini luar biasa. Belum lagi, dari segi harga, tarifnya cukup kompetitif,” ucap Awaluddin.
Harga sewa hotel yang dibangun selama 90 hari ini tidak berbeda antara unit Alpha dan Beta. Dalam satu malam, hotel kapsul dapat disewa dengan harga Rp 375.000, sedangkan harga sewa hotel kapsul per enam jam sebesar Rp 250.000.
Direktur Utama PT Krisna Graha Primatama Rudy Josano mengatakan, nilai investasi hotel ini mencapai Rp 10 miliar. Dengan nilai itu, ditargetkan jumlah pelanggan hotel kapsul dalam tiga bulan mendatang mencapai 70 persen dari total jumlah unit kapsul yang ada.
Inovasi
Rudy mengatakan, inovasi lain di bandara akan dilakukan dalam waktu dekat, contohnya dengan menyediakan modern sleeping chair. Digitalisasi terhadap sejumlah fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta juga akan dilakukan. Digitalisasi yang dimaksud antara lain sistem tanpa tunai atau cashless system dan integrasi fasilitas dengan aplikasi bandara, yaitu Indonesia Airports.
”Semoga bisa memberi nilai tambah untuk Bandara Soekarno-Hatta serta memberi substansi ke industri transportasi dan pariwisata nasional,” kata Rudy. (SEKAR GANDHAWANGI)