PALEMBANG, KOMPAS — Kereta ringan (light rail transit) Palembang kembali mogok selama 100 menit di Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Kondisi ini sempat mengganggu perjalanan jadwal kereta. Ini kejadian kedua kali LRT pertama di Indonesia ini mogok.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional III Palembang Aida Suryanti mengatakan, kejadian itu terjadi pukul 11.30. Penumpang belum sempat naik karena kereta belum bergerak. Aida menerangkan, mogoknya LRT disebabkan permasalahan persinyalan. PT LEN selaku penanggung jawab persinyalan telah menyelesaikan masalah tersebut.
”Tepat pukul 12.30 WIB, kereta kembali beroperasi seperti biasa,” katanya.
Akibat kejadian ini, empat perjalanan kereta LRT ditunda keberangkatannya. Dalam pengoperasian untuk tiga rangkaian kereta, LRT beroperasi selama 30 kali sehari. Kejadian ini akan menjadi evaluasi dalam pengoperasian LRT.
Macetnya LRT ini sudah terjadi dua kali. Pertama kali terjadi saat baru dioperasikan untuk umum, Rabu (1/8/2018). LRT berhenti selama 45 menit, 2 kilometer dari Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Hal ini akan menjadi catatan untuk pengoperasian LRT ke depan. Sejumlah langkah pun sudah dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan yang mungkin terjadi.
Selama kereta berhenti, penumpang tetap berada di dalam kereta, sampai mesin kembali menyala. Walaupun mogok, penyejuk ruangan dan lampu di dalam kereta LRT tetap menyala seperti biasa.
Manajer Humas PT Inka Exiandri BP saat dihubungi, Rabu (1/8/2018), menjelaskan, kendala teknis terjadi pada sensor pintu yang terbaca oleh mesin dalam keadaan terbuka. Akibatnya, sistem keamanan (failure safe) kereta bekerja. ”Sistem ini memang dirancang untuk keamanan penumpang di mana saat pintu terbuka kereta tidak bergerak,” ujarnya.
Exiandri mengatakan, sistem kemanan LRT tersebut mengaktifkan mode standby sehingga kereta tidak bisa dijalankan selama masih ada indikator dari salah satu sensor keamanan yang menyala. Namun, kereta memang telah dilengkapi mode shortcut ”engine on” yang bisa difungsikan oleh operator apabila semua pintu dipastikan telah tertutup.
Macetnya LRT ini perlu jadi perhatian karena moda transportasi ini menjadi salah satu sarana bagi atlet dan masyarakat menuju Kompleks Olahraga Jakabaring.