Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Resmi Dideklarasikan
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Koalisi tiga partai politik, yaitu Gerindra, PAN, dan PKS, akhirnya mengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presiden. Deklarasi pencalonan Prabowo-Sandiaga dilakukan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).
Prabowo dengan didampingi Sandiaga bersama pimpinan dari tiga partai politik pendukung mendeklarasikan pencalonannya. ”Pada saat ini baru saja pimpinan dari tiga partai politik, yaitu PKS, PAN, dan Gerindra, telah memutuskan dan memberi kepercayaan kepada saya, Prabowo Subianto, dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno untuk maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia masa bakti 2019-2024,” ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan, proses deklarasi pencalonan ini tidak mudah sampai keputusan mengusung dirinya serta Sandiaga sebagai capres dan cawapres. ”Saudara-saudara sekalian, kepercayaan yang diberikan kepada kami adalah suatu kepercayaan yang sangat besar. Sebagai anak bangsa, kami akan memohon kekuataan dari Yang Maha Kuasa, Allah SWT, agar kami tidak mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua. Proses ini tidak mudah. Proses ini melelahkan. Saudara sebagai media juga berjam-jam dan berhari-hari meliput karena tanggung jawab melaporkan kepada rakyat Indonesia. Saya pun berunding terus dengan tokoh-tokoh politik dari PKS dan PAN,” ujar Prabowo.
Tiga partai politik, yaitu PKS, PAN, dan Gerindra, telah memutuskan dan memberi kepercayaan kepada saya, Prabowo Subianto, dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno untuk maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden Republik Indonesia.
Prabowo mengakui tidak mudah membangun koalisi yang akhirnya menetapkan dirinya sebagai capres bersama Sandiaga sebagai cawapres. Namun, menurut Prabowo, dirinya merasa beruntung karena sejak awal Gerindra, PAN, dan PKS telah membentuk koalisi secara de facto, termasuk koalisi yang sukses memenangkan pertarungan dalam Pilkada DKI Jakarta tahun lalu.
”Memang membangun suatu koalisi tidak mudah karena banyak yang harus kami pertemukan. Dari sejak awal saya sudah mengatakan bahwa Gerindra, PKS, dan PAN telah membentuk suatu koalisi de facto dan koalisi de facto tidak hanya dari kemarin. Ini bermula dari tanggung jawab bersama sejak kami menghadapi masalah yang pelik, masalah yang rawan, terutama dalam Pilkada Gubernur DKI 2017,” katanya.
Pilihan menjadikan Sandiaga, menurut Prabowo, juga tidak mudah. Menjadikan Sandiaga sebagai calon wakil presiden merupakan bagian dari kesepakatan bersama partai koalisi. Kesepakatan ini termasuk agar Sandiaga mundur dari Partai Gerindra dan jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta supaya diterima dua anggota partai koalisi lainnya.
Menurut Prabowo, permintaan agar Sandiaga mundur dari kepengurusan Partai Gerindra merupakan pengorbanan yang berat karena Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut telah lama menjadi pengurus hingga menempati jabatan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. ”Ini bentuk pengorbanan,” katanya.
Menurut rencana, pasangan Prabowo-Sandiaga akan mendaftarkan diri ke KPU usai shalat Jumat di Masjid Istiqlal. Sandiaga yang sempat memberikan pernyataan setelah Prabowo mengatakan, pencalonannya terdorong karena keinginan memperbaiki Indonesia. Dia mengatakan, jika terpilih nanti, dia ingin pemerintah membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, serta menurunkan harga-harga kebutuhan dan menstabilkan harga bahan pokok. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA/SUCIPTO)