JAKARTA, KOMPAS — Pesawat PAC 750 dengan nomor registrasi PK-HVQ hilang kontak pada Sabtu (11/8/2018) pukul 14.50 WIT dalam perjalanannya dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, menuju Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua. Pesawat charter milik maskapai Dimonim Air ini mengangkut dua awak pesawat dan tujuh penumpang.
Direktur Utama AirNav (Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) Novi Riyanto mengonfirmasi insiden ini saat dihubungi pada Sabtu sore. Novi mengatakan, pihaknya sedang menghimpun data lengkap. ”Kami sedang koordinasi,” kata Novi.
Berdasarkan data AirNav, pesawat ini lepas landas dari Bandar Udara Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, pukul 13.42 dan dijadwalkan untuk tiba di Oksibil pukul 14.20. Komunikasi terakhir terjadi pada pukul 14.17, tiga menit sebelum waktu pendaratan. Saat itu pesawat tersebut melaporkan posisi overhead pada ketinggian 7.000 kaki.
Komunikasi terakhir terjadi pada pukul 14.17, tiga menit sebelum waktu pendaratan. Saat itu pesawat tersebut melaporkan posisi overhead pada ketinggian 7.000 kaki.
”Setelah pelaporan posisi overhead tersebut, tower Oksibil lalu coba melakukan komunikasi dengan pesawat PK-HVQ tetapi tidak berhasil,” kata Corporate Secretary AirNav Indonesia Didiet KS Radityo.
Pesawat PK-HVQ diterbangkan oleh pilot Kapten Leslie Sevuve dan Flight Officer Wayan Sugiarta dengan penumpang sejumlah tujuh orang.
Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Sindu Rahayu juga membenarkan insiden tersebut. Sindu mengatakan, pihaknya sedang menghimpun informasi dari lapangan.
Didiet mengatakan, upaya pencarian informasi pesawat PK-HVQ lebih lanjut dilakukan ke tower Tanah Merah, Dekai, Sentani, dan Wamena sampai dengan pukul 15.35. ”Kemudian pukul 15.46 dikirimkan berita DETRESFA,” kata Didiet.
DETRESFA adalah fase kegawatdaruratan dalam penerbangan yang mengacu pada situasi di mana sebuah pesawat dan penumpangnya dapat disimpulkan sedang mengalami bahaya dan membutuhkan bantuan segera.