JAKARTA, KOMPAS Timnas Indonesia U-16 mengakhiri setengah dekade paceklik prestasi sepak bola Tanah Air dengan menjuarai Piala AFF U-16, Sabtu (11/8/2018), di Sidoarjo, Jawa Timur. Penampilan gagah berani ”Garuda Muda” di kejuaraan tingkat Asia Tenggara ini patut dicontoh seniornya, tim U-23, yang memulai kiprahnya di Asian Games 2018, Minggu ini pukul 19.00 WIB, di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi.
Garuda Muda tampil dominan menghadapi Thailand, tim unggulan sekaligus langganan juara Piala AFF U-16 dengan tiga gelar juara. Mereka bermain menekan dan penuh semangat sejak menit pertama di Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang disesaki penonton Indonesia yang rindu juara.
Garuda Muda juga tampil militan, antara lain terlihat dari bek Indonesia, Amiruddin Bagas Kaffa, yang nekat tetap tampil meskipun kepalanya terluka, menyusul benturan dengan pemain lawan. Ia harus mengenakan perban di kepalanya pada laga itu.
Indonesia menjadi juara lewat drama adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal 80 menit. Mental tangguh ditunjukkan para pemain Indonesia, seperti Bagus Kahfi, Sutan Zico, David Maulana, dan Rendy Juliansyah, yang tidak sekali pun gagal mengeksekusi penalti itu. Kiper Ari Sutaryadi melengkapi penampilan gemilang Indonesia lewat dua penyelamatannya atas eksekusi penalti dua pemain Thailand.
Trofi Piala AFF U-16 ini menjadi gelar pertama Indonesia setelah Piala AFF U-19 pada 2013 yang kebetulan diraih di stadion yang sama. Namun, istimewanya, timnas Indonesia U-16 mencatat nilai sempurna. Mereka selalu menang sejak fase penyisihan grup hingga semifinal kontra tim-tim kuat seperti Vietnam dan Malaysia.
Serupa Garuda Muda, timnas U-23 Indonesia akan tampil di rumah sendiri dalam ajang berbeda, Asian Games 2018. Mereka akan memulai kiprahnya di ajang olahraga terbesar se-Asia itu dengan menghadapi Taiwan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Minggu malam ini.
Hingga kemarin, 80 persen tiket laga itu telah terjual. Total kapasitas di Stadion Patriot adalah 30.000 penonton. Warga Tanah Air pun tentu berharap skuad Garuda bisa unjuk gigi dan terbang tinggi, tidak kalah dari barisan yuniornya di Piala AFF.
Jauh-jauh hari, PSSI mematok target finis empat besar di Asian Games. Mau tidak mau, ini menjadi beban bagi timnas U-23 dan pelatihnya, Luis Milla, yang kontraknya bakal dievaluasi kembali setelah Asian Games 2018 usai.
Tekanan berat untuk memenuhi ekspektasi publik terlihat jelas dalam persiapan timnas U-23. Latihan pertama mereka di Jakarta—seusai kembali dari pemusatan latihan di Bali—kemarin dilakukan tertutup. Media hanya diperbolehkan mengintip latihan saat fase pemanasan. Setelah itu, media hanya bisa melihat latihan Garuda dari luar pagar Lapangan B, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan.
Fokus berlatih
Seperti halnya saat di Bali, Milla ingin semua pemainnya fokus berlatih tanpa banyak gangguan sorotan kamera. Laga pertama kontra Taiwan di penyisihan Grup A Asian Games 2018 cukup krusial. Kemenangan akan mengangkat mental dan kepercayaan diri pemain.
Timnas U-23 kini membutuhkan batu loncatan itu, apalagi Taiwan tak bisa disepelekan. Mereka di luar dugaan mampu menahan unggulan pertama di Grup A, Palestina, 0-0, Jumat.
Taiwan tampil defensif di laga itu. Mereka kemungkinan bakal menerapkan taktik serupa ketika bertemu Indonesia. ”Taktik defensif kami bekerja dengan baik. Kini kami menjadi lebih percaya diri. Serangan akan kami perbaiki di laga-laga berikutnya,” ujar Wushung Pen, pelatih timnas Taiwan U-23, Jumat.
Bryan Lee, asisten pelatih timnas Taiwan U-23, mengakui, Indonesia punya keuntungan karena bermain di rumah sendiri. ”Mereka akan didukung oleh kerumunan penonton. Namun, kami tak gentar dan akan bermain dengan cara kami sendiri,” ujarnya saat ditemui di mixed zone.
Selain dukungan penuh fans, skuad Garuda punya keuntungan tenaga karena belum memainkan satu laga pun. Milla dan asistennya, Bima Sakti, juga telah mengintip langsung permainan Taiwan kontra Palestina.
Milla mengatakan, timnya kini siap tempur setelah ditempa latihan intensif selama tiga pekan di Bali. ”Kami siap menghadapi semua lawan, termasuk Taiwan. Pemain yang ada di tim ini adalah yang terbaik,” ujar pelatih asal Spanyol itu.
Menurut Bima Sakti, pihaknya telah mengantongi taktik dan cara untuk membongkar pertahanan rapat Taiwan. (JON)