JAKARTA, KOMPAS - Sepekan menjelang pembukaan Asian Games 2018, sejumlah arena masih mengejar penyelesaian renovasi dan pemasangan peralatan. Penyiapan arena pertandingan dan perlombaan ditargetkan selesai pada 12-13 Agustus karena sejumlah tim dari beberapa cabang olahraga dijadwalkan mulai latihan.
Satu-satunya arena yang direnovasi adalah Gedung Olahraga Bulungan di Jakarta Selatan, arena pertandingan bola voli. Pekerjaan ditargetkan selesai pada 12 Agustus agar pemasangan perlengkapan pertandingan bisa dilanjutkan pada 13 Agustus. GOR Bulungan dijadwalkan sudah dipakai untuk latihan peserta Asian Games pada 16 Agustus.
Berdasarkan pantauan Kompas, Sabtu (11/8/2018), sejumlah pekerja terus sibuk bekerja, baik di dalam maupun di luar GOR. Seluruh bagian GOR berantakan, penuh dengan alat bangunan, perancah (scaffolding), dan debu-debu sisa renovasi. Pekerja mengatakan, terdapat 20 orang yang bertugas menyelesaikan renovasi dalam waktu 15 hari. Mereka bekerja siang dan malam tanpa pergantian pekerja. Oleh karena itu, mereka menyiasatinya dengan mencuri waktu untuk tidur setiap tiga jam.
”Sampai hari ini (Sabtu), belum ada bagian yang siap digunakan. Semua harus sudah siap sebelum 16 Agustus karena saat itu para peserta Asian Games sudah memulai latihan resmi,” kata Manajer Arena PP Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Akhmad Juniarto.
Adapun kelengkapan wajib arena pertandingan voli di antaranya empat ruang ganti, penyejuk ruangan untuk membuat ruangan bersuhu maksimal 25 derajat celsius, dan tribune berkapasitas 3.000 orang.
Namun, persyaratan kapasitas tribune tak bisa dipenuhi karena kapasitas tribune GOR Bulungan adalah 900 orang. Oleh karena itu, kata Akhmad, Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) perlu menyiapkan diri jika para peserta memprotes kelaikan GOR Bulungan.
Arena bola tangan di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, juga menunggu lampu tambahan untuk mencapai pencahayaan 1.500 lux sebagai syarat siaran langsung televisi. Saat ini pencahayaan arena baru 750 lux. Lampu tambahan yang dijadwalkan tiba Jumat, hingga kemarin atau H-2 pertandingan, belum tiba. Demikian juga tenda untuk ruang pemanasan atlet.
”Untuk di main venue, sudah hampir selesai. Namun, ada yang agak vital, yakni soal penerangan untuk broadcasting,” kata Manajer Arena Amarta Imron.
”Pertandingan sudah pasti tak akan ditunda. Kami sedang menunggu kebijakan tim broadcasting apakah mereka bisa mengambil gambar dalam pencahayaan yang minim,” tutur Amarta.
Selain kesiapan arena, Asian Games juga berpotensi terganggu oleh rencana demonstrasi pengemudi ojek daring di Jakarta pada 18 Agustus atau saat pembukaan Asian Games. Demonstrasi itu terkait tuntutan kenaikan tarif.
Wisma atlet
Terkait wisma atlet di Jakarta dan Palembang, sejumlah atlet dan ofisial dari beberapa negara sudah mulai masuk. Di Wisma Atlet Kemayoran, kemarin, kontingen dari 34 negara dengan 467 atlet dan ofisial sudah masuk.
”Secara keseluruhan, Wisma Atlet Kemayoran ini telah melebihi harapan saya. Para atlet dan ofisial memberikan tanggapan yang positif dan mereka merasa puas,” ujar Wei Jizhong, Wakil Presiden Kehormatan Dewan Olimpiade Asia, kemarin.
Wisma Atlet Jakabaring juga sudah terbuka untuk atlet dan ofisial sejak 10 Agustus. Hingga kemarin, 42 atlet dan ofisial tim dayung Indonesia, 18 atlet dan ofisial tenis dari Korea Selatan, serta ofisial dari Iran dan Taiwan sudah masuk wisma.
Meski demikian, beberapa atlet masih menginap di hotel karena belum mendapatkan izin masuk, termasuk tim voli pantai Indonesia. ”Kami masih menginap di hotel sejak 1 Juli,” ujar Kepala Pelatih Voli Pantai Slamet Mulyanto. Tim voli pantai mendapat empat kamar. Kemungkinan, tim baru boleh masuk ke wisma pada Minggu atau Senin.
Direktur Utama Kompleks Olahraga Jakabaring (JSC) Bambang Supriyanto mengatakan, izin bagi atlet dan ofisial untuk masuk ke wisma atlet sudah terbuka sejak 10 Agustus. ”Kapan pun atlet dan ofisial ingin masuk ke wisma diperbolehkan, tentu atas izin Inasgoc,” katanya.
Bambang menerangkan, tidak ada aturan baku mengenai kedatangan atlet ke wisma. Namun, atlet dan ofisial harus keluar dari wisma dua hari setelah pertandingan berakhir.