Bidik Wisatawan Mancanegara, Festival Danau Sentarum Digelar Lagi
Oleh
Maria Clara Wresti
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tingginya arus pelintas batas di daerah perbatasan menjadi potensi untuk mendongkrak pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman). Salah satunya di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Pada kegiatan Festival Danau Sentarum yang digelar di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, jumlah wisman yang datang disebut jauh lebih banyak dari pada wisatawan nusantara (wisnus). Oleh karena itu, festival ini akan digelar kembali pada Oktober 2018, jadi bagian dari Kalender Kegiatan Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata.
"Pada Festival Danau Sentarum 2017, target wisman hanya 5.000 orang, dan wisnus 1.000 orang. Namun, ternyata pada festival itu jumlah wisman yang datang mencapai 7.000 orang, sedangkan wisnus hanya 865 orang," kata Bupati Kapuas Hulu AM Nasir saat peluncuran Festival Danau Sentarum 2018 di Jakarta, Senin (13/8/2018).
Nasir menambahkan, penyelenggaraan Festival Danau Sentarum (FDS) tahun ini merupakan yang keempat kali. Dia berharap bisa mendatangkan wisman lebih banyak lagi ke festival tersebut. "Kami berharap kunjungannya meningkat 15-20 persen. Ada banyak acara yang akan kami gelar dan semuanya menarik bagi wisman," ujarnya.
Penyelenggaraan FDS 2018 merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan daya tarik pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kapuas Hulu. "Festival ini sebagai upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kapuas Hulu melalui beberapa pintu masuk (entry point), baik Pontianak maupun Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) yang ada di wilayah Kapuas Hulu. Festival ini diharapkan dapat meningkatkan kebanggaan masyarakat akan alam dan budaya yang mereka miliki serta jadi peluang ekonomi bagi masyarakat," kata Nasir.
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuti mengatakan, FDS merupakan acara unggulan yang masuk dalam daftar 100 kegiatan Wonderful Indonesia. "Provinsi Kalbar tahun ini memiliki dua kegiatan yang masuk dalam 100 wonderful events Indonesia yaitu perayaan Cap Go Meh di Singkawang dan Festival Danau Sentarum di Kapuas Hulu sehingga mendapat dukungan penuh dari Kemenpar," kata Esthy.
Rangkaian Festival Danau Sentarum akan diselenggarakan mulai 25-28 Oktober 2018 dengan tema “Memacu Ekowisata Lintas Batas di Jantung Borneo. Berpusat di Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum, FDS 2018 akan dilaksanakan di empat tempat berbeda yaitu Putussibau sebagai kota kabupaten Kapuas Hulu, Lanjak sebagai kecamatan yang berada dalam Kawasan Danau Sentarum, Badau sebagai kota diperbatasan antara Indonesia dan Malaysia, serta Sriaman sebagai kota starting point kegiatan bersepeda.
Adapun rangkaian acara FDS 2018 terdiri dari Danau Sentarum Cruise, Parade Perahu Tradisional, Sentarum Ethnic Music Festival, Kontes Arwana Super Red, Karnaval Budaya dan Festival Minum Madu, serta pagelaran Seni Budaya dan Hiburan Masyarakat.
Menurut Nasir, wisman pelintas batas senang datang ke festival ini karena FDS selaras dengan tren kepariwisataan masa kini, dimana banyak para wisatawan yang ingin kembali ke alam, mencari pengalaman baru, menghargai lingkungan dan budaya, serta memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dan ekologi.
Dia menambahkan, pengembangan pariwisata di Kapuas Hulu sudah lama menjadi prioritas. Melalui pariwisata, Kapuas Hulu dapat memanfaatkan kawasan konservasi yang ada menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat dan daerah, dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi.
"Kami sadar pengembangan kepariwisataan bukan hal yang mudah, butuh waktu dan kerjasama para pihak. Oleh karena itu, kami terus mendorong dan memacu kerjasama dengan para pihak baik itu dalam lingkup nasional seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) dan kementerian terkait lainnya, serta para LSM yang bekerja di Kapuas Hulu yang memiliki konsen terhadap pengembangan wisata, khususnya ekowisata," ujar Nasir.
Kapuas Hulu merupakan kabupaten paling timur dalam wilayah administrasi provinsi Kalimantan Barat. Secara geografis, Kabupaten Kapuas Hulu berada di hulu Sungai Kapuas, berbatasan langsung dengan negara bagian Sarawak-Malaysia, dan terletak persis di tengah-tengah pulau Kalimantan.
Dari segi tutupan hutan, kabupaten ini telah merelakan 51,56 persen dari 3,1 juta hektar wilayahnya ditetapkan sebagai kawasan konservasi termasuk 800.000 hektar kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), 132.000 hektar kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS), serta beberapa hutan lindung.