Jalan Sudirman-Thamrin Belum Seratus Persen ”Bersih”
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menargetkan seluruh pengerjaan proyek Asian Games selesai pada awal Agustus lalu. Meski begitu, hingga Senin (13/8/2018) masih terlihat sejumlah pengerjaan untuk merapikan area pejalan kaki di ruas Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin.
Menurut pantauan Kompas, Senin sore, pada ruas area pejalan kaki fx Sudirman hingga Stasiun MRT Istora, yang menjadi salah satu ruas jalan yang diperbaiki area pejalan kakinya, sudah tak ada lagi pengerjaan pemasangan ubin atau blind path. Conblock yang beberapa minggu sebelumnya belum terpasang kini sudah rapi. Tak ada lagi puing-puing sisa proyek yang tersisa di sisi jalan.
Meski begitu, masih terlihat beberapa pekerja yang melakukan coating pada ubin area pejalan kaki. Empat pekerja mengisi jarak antara beberapa ubin dan semen yang masih basah. Tak jauh dari sana, beberapa pekerja membersihkan area tersebut dengan alat pembersih lantai otomatis.
Menurut salah seorang pekerja, Risel, pengerjaan coating dilakukan sejak seminggu lalu. Hal ini dilakukan karena masih ada beberapa ubin yang jaraknya berjauhan dengan ubin lainnya. Pemberian lapisan semen di tengah-tengahnya dilakukan agar tidak membahayakan pengguna.
”Untuk pemasangan ubin, blind path dan penanaman rumput di sekitar trotoar sudah selesai pengerjaannya sejak 31 Juli lalu. Saat ini, kami melakukan perbaikan dan juga finishing pada beberapa bagian yang belum sempurna,” kata penanggung jawab pemasangan tile di area pejalan kaki di Jalan Sudirman dari PT Wijaya Karya (Persero), Didik, saat ditemui pada Senin sore.
Didik menambahkan, proses perbaikan dan penyelesaian untuk area pejalan kaki ini dilakukan sejak 1 Agustus lalu. Proses ini dimulai dari area di dekat Stasiun MRT Istora dan kemudian bergerak hingga area depan fx Sudirman. Menurut rencana, perbaikan dan penyelesaian area pejalan kaki di wilayah ini akan selesai pada Selasa (14/8/2018).
Perbaikan dan penyelesaian area pejalan kaki di wilayah ini akan selesai pada Selasa (14/8/2018).
”Selain pengerjaan ini, kami juga melakukan pembersihan area pejalan kaki. Setiap pagi dan sore ada tim yang akan datang untuk membersihkan area pejalan kaki di sini dengan alat otomatis. Jamnya tidak tentu,” ujar Didik.
Selain pengerjaan area pejalan kaki yang sudah masuk tahap penyelesaian akhir, ruas jalan tersebut juga ditanami pohon-pohon untuk melindungi pejalan kaki dari sinar matahari langsung. Pohon-pohon tersebut ditanam agak berjauhan dari satu pohon ke pohon lain. Jarak penanaman pohon tersebut 3 meter hingga 5 meter. Meskipun begitu, pohon-pohon yang baru ditanam itu belum tumbuh besar sehingga belum dapat memenuhi fungsinya.
”Sudah bagus, sih, ada inisiatif untuk menanam pohon seperti ini. Berguna untuk pejalan kaki supaya tidak terlalu kepanasan,” ujar Rita (31), salah satu pengguna trotoar yang setiap hari melewati ruas Jalan Sudirman-Thamrin.
Sementara pada area pejalan kaki di Jalan MH Thamrin, sudah tidak terlihat pengerjaan area pejalan kaki atau proyek lain. Pejalan kaki dengan leluasa berjalan di area tersebut tanpa harus menghindar dari puing-puing konstruksi yang sudah tidak ada. Pengerjaan stasiun MRT di wilayah ini juga sudah berhenti. Material-material konstruksi diletakkan di bagian dalam stasiun agar tidak mengganggu pejalan kaki.
Pada area pejalan kaki di Jalan MH Thamrin, sudah tidak terlihat pengerjaan area pejalan kaki atau proyek lain. Pejalan kaki dengan leluasa berjalan di area tersebut tanpa harus menghindar dari puing-puing konstruksi yang sudah tidak ada.
Selain proyek trotoar, ada pula beberapa proyek pembangunan gedung di ruas Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin dan juga proyek MRT. Menurut pantauan Kompas, tidak terlihat aktivitas pekerjaan proyek. Proyek-proyek yang belum selesai tersebut telah ditutupi dengan spanduk-spanduk ajakan menyukseskan Asian Games.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, seluruh proyek pembangunan yang masih dalam tahap pengerjaan di Jakarta akan dihentikan sementara. Pemberhentian tersebut akan berlangsung hingga perhelatan Asian Games selesai dilaksanakan (Kompas.id, 23 Juli 2018, ”Menteri PUPR Targetkan Proyek Asian Games Rampung 31 Juli”).
Menurut salah satu warga, Drajat (45), pemberhentian pekerjaan konstruksi selama Asian Games sudah tepat. Pegawai swasta di salah satu bank itu mengatakan, proses pengerjaan sebuah proyek, baik bangunan maupun MRT, akan mengganggu pemandangan atlet, ofisial, dan wisatawan mancanegara yang datang. Selain itu, suara pengerjaan yang keras juga mungkin dapat mengganggu mereka.
”Dengan ditutupi spanduk-spanduk seperti itu, kan, kelihatannya lebih bagus. Juga terlihat lebih semarak untuk menyambut Asian Games,” lanjutnya. (LORENZO ANUGRAH MAHARDHIKA)