Bertemunya 3 juta-4 juta calon haji dari beberapa negara membutuhkan persiapan khusus, apalagi sekitar 70 persen jemaah asal Indonesia berusia lanjut. Skema pengangkutan jemaah dirancang secara detail dan cermat.
MEKKAH, KOMPAS - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku amirulhaj Indonesia memastikan kesiapan layanan bagi jemaah haji saat wukuf pada tanggal 20 Agustus. Aspek perlindungan jemaah, transportasi, dan kesehatan menjadi fokus perhatian.
”Kami harapkan seluruh jemaah dapat melaksanakan rukun dan wajib haji dengan sebaik-baiknya. Karena itu, segala bentuk layanan harus dipastikan siap,” ujar Lukman di Kompleks Masjidil Haram, Mekkah, Minggu (12/8/2018).
Minggu sore waktu setempat, Menag memimpin rapat koordinasi dengan jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Kantor Daerah Kerja Mekkah.
Mengawali kedatangannya ke Kantor Daerah Kerja Mekkah, Menag terlebih dulu mencoba langsung layanan transportasi bus shalawat yang beroperasi 24 jam demi kenyamanan dan kelancaran jemaah menunaikan ibadah di Masjidil Haram.
Tersedia sekitar 360 bus berkapasitas 50 kursi untuk melayani 11 sektor pemondokan jemaah. ”Bus shalawat ini disediakan untuk melayani jemaah yang tinggal di hotel dengan radius lebih dari 1,5 kilometer dari Masjidil Haram,” ujarnya.
Sore hari waktu setempat, Menag memimpin rapat koordinasi untuk memastikan layanan persiapan layanan bagi 221.000 anggota jemaah asal Indonesia. Selama masa menunggu wukuf di Mekkah hingga masa puncak haji di Arafah, sejumlah aspek menjadi perhatian, seperti perlindungan jemaah, transportasi, serta pergerakan jemaah menuju wukuf dan lontar jumrah.
Menag menilai, aspek-aspek tersebut sangat krusial karena bertemunya 3 juta hingga 4 juta anggota jemaah dari beberapa negara dalam waktu bersamaan dan di tempat yang sama. Aspek perlindungan secara menyeluruh ditekankan mengingat berbagai risiko bisa muncul terhadap jemaah asal Indonesia yang mayoritas (sekitar 70 persen) berusia lanjut.
Pergerakan jemaah
Terkait dengan pergerakan jemaah dari Mekkah ke Arafah untuk wukuf, Kepala Bidang Transportasi PPIH Subhan Cholid menyatakan telah dibuat skema pengangkutan dengan bus. Waktunya pada tanggal 8 Zulhijah dalam tiga tahap, yakni pukul 07.00-12.00, pukul 12.00-16.00, dan pukul 16.00 sampai selesai.
Untuk angkutan ini, pada setiap maktab akan dialokasikan sebanyak 21 bus. Jemaah Indonesia dilayani oleh 70 maktab.
Adapun untuk rute Arafah ke Muzdalifah dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, mulai saat terbenam matahari hingga dini hari. Bus yang akan dialokasikan pada setiap maktab sebanyak tujuh bus.