Tren Baru di China, Pria Jadi Model Kecantikan di Internet
Oleh
Elok Dyah Messwati
·4 menit baca
Kosmetik dapat mengubah penampilan seseorang. Wajah yang semula biasa-biasa saja berubah menjadi lebih cantik, segar, dan menarik saat menggunakan kosmetik. Tak hanya perempuan, pria pun mulai banyak menggunakan kosmetik untuk mendongkrak kepercayaan diri mereka.
Hal itu dialami Jiang Cheng saat pertama kali mencoba sedikit concealer di tahun pertamanya kuliah. Karena menggunakan concealer itu, kepercayaan dirinya meningkat dan dia langsung terpikat pada kosmetik. Concealer adalah produk kosmetik yang dapat menyamarkan flek hitam atau jerawat serta bermanfaat untuk menutupi kantong mata sehingga wajah terlihat lebih segar.
Sekarang Cheng termasuk di antara ratusan pria China yang berbagi tips kecantikan secara online atau daring dan memperoleh uang dari industri kosmetik pria yang sedang berkembang pesat. ”Saya menemukan bahwa memakai riasan sebenarnya cukup mudah,” kata Cheng (24) sambil mengolesi wajahnya dengan alas bedak.
Sekarang Cheng termasuk di antara ratusan pria China yang berbagi tips kecantikan secara online atau daring dan memperoleh uang dari industri kosmetik pria yang sedang berkembang pesat.
”Perempuan mungkin tidak sepenuhnya memahami konsep make-up pria. Jika seorang gadis memakai riasan saya, mereka mungkin tidak dapat mencapai efek yang benar-benar saya inginkan,” kata Cheng.
Setiap akhir pekan, Cheng menghabiskan waktu beberapa jam di dalam studionya di Beijing, China. Dengan menggunakan iPhone, Cheng menjajal kosmetik terbaru serta pemulas pipi bagi ratusan pemirsanya dalam tayangan langsung via internet. Bersamaan dengan itu, pemirsanya dapat langsung membeli produk yang diulasnya.
Model kecantikan online membentuk industri kecantikan yang sangat besar di China. Selebritas internet dikenal sebagai wang hong atau bintang online. Tren ini mengaburkan batas antara hiburan dan e-commerce.
Dengan menggunakan iPhone, Cheng menjajal kosmetik terbaru serta pemulas pipi bagi ratusan pemirsanya dalam tayangan langsung via internet.
Perusahaan seperti Alibaba dan JD.com telah meluncurkan platform live-streaming atau tayangan langsung yang memungkinkan pemirsa untuk membeli produk sambil menonton video. Produsen kosmetik membayar mahal para model selebritas online tersebut. Biasanya model perempuan yang diminta untuk mengulas produk baru mereka.
Namun, sekarang pasar dan norma-norma jender berubah. Kosmetik tidak lagi dilihat secara eksklusif untuk perempuan. Model selebritas pria menunjukkan bahwa tidak masalah bagi pria untuk memulas pipi.
Cheng mengatakan, perusahaan pengelola blogger membayarnya sekitar 5.000 yuan (lebih kurang Rp 10,6 juta) per bulan untuk menampilkan produk dari perusahaan kosmetik.
Tumbuh 15,2 persen
Menurut perusahaan riset Euromonitor, pasar kecantikan pria di China diperkirakan akan tumbuh 15,2 persen dalam lima tahun ke depan dibandingkan dengan peningkatan global yang hanya 11 persen selama periode yang sama.
Kini, semakin banyak perusahaan asing, seperti La Mer dan Aesop, yang bekerja sama dengan blogger video, seperti Lan Haoyi, yang dikenal sebagai Lan Pu Lan online, untuk mempromosikan produk mereka kepada sekitar 1,4 juta pengikutnya.
Pria berusia 27 tahun itu menghabiskan uang hingga 10.000 yuan (1.460 dollar AS atau Rp 21 juta) per bulan untuk membeli produk kecantikan. Pria muda tampan di China kini menjadi ujung tombak tren tersebut. ”Kami melihat lebih banyak pria di media online yang memakai make-up. Hal ini secara alami akan menjadi sesuatu yang biasa,” kata Lan.
Terlepas dari kemajuan sosial di banyak kota kosmopolitan di China, Lan mengatakan masih mendapatkan pesan-pesan bernada kritik karena tampil dengan riasan mata berwarna merah. ”Mengapa seorang pria terlihat seperti itu? Mengapa seorang pria perlu memakai make-up? Ini adalah beberapa pesan yang saya dapatkan,” ujar Lan. Bahkan, ada yang menyebut dia sebagai waria.
Bagi Cheng, karena takut diejek orangtuanya, ia tak merias wajah di depan mereka. ”Saya tidak ingin ada konflik dengan orangtua. Kami tidak saling berhadapan, nilai dan konsep hidup kami berbeda. Mereka tidak bisa menerima rutinitas make-up harian untuk seorang pria,” ungkapnya.
Pria muda tampan di China kini menjadi ujung tombak tren tersebut.
Namun, menurut Mo Fei, Direktur Eksekutif Chetti Rouge, perusahaan kosmetik China yang menarget pria, hal-hal seperti itu akan berubah seiring waktu. ”Akan ada lebih banyak lagi pria yang lebih berhati-hati menjaga penampilan mereka. Tuntutan ini akan meningkat,” ujar Mo Fei.
Mo Fei membuka Chetti Rouge pada 2005 dan memproduksi beberapa produk. Sekarang, perusahaannya menjual berbagai macam kosmetik, dari alas bedak hingga lipstik untuk pria dan telah memindahkan keseluruhan bisnis ke online.
”Kami melihat potensi pasar lebih awal,” kata Mo Fei. Ia juga memperluas perusahaan ke Thailand tiga tahun lalu.
”Bisa saja para pria telah menerima rias wajah. Namun, mungkin untuk menelusuri produk di pusat perbelanjaan, bagi beberapa pria, hal itu terasa sedikit mengintimidasi. Maka, cara terbaik bagi mereka adalah membeli secara online. Itulah sebabnya mengapa strategi penjualan kami di internet,” kata Mo Fei. (AFP)