Pengguna KRL Diimbau Aktif Pantau Informasi Perubahan Jalur
Oleh
Neli Triana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Perubahan jalur di Stasiun Manggarai untuk kereta rel listrik (KRL) menuju Bogor menjadi pada jalur 8 dan 10 mengakibatkan waktu tempuh bertambah. Meskipun sudah ada sosialisasi dan pengarahan langsung dari petugas stasiun, masih ada beberapa penumpang yang belum tahu terkait perpindahan jalur ini. Sampai pagi ini, Selasa (14/8/2018), kemungkinan kebingungan masih akan menghinggapi pengguna KRL. Para pelanggan moda angkutan umum berbasis rel ini diharap aktif menggali info melalui media massa juga dari akun resmi media sosial
Mulai Sabtu (11/8/2018) pihak Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jendral Perkeretaapian melaksanakan penonaktifan sementara pada jalur 6 dan 7. Hal tersebut menyebabkan perubahan pada jalur kereta Bogor Line.
Senin (13/8/2018) pagi Kompas mencoba melakukan perjalanan menaiki kereta jurusan Bogor dari stasiun Tanah Abang. Waktu tempuh dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Manggarai biasanya adalah 13 menit, namun hari ini Kompas memerlukan waktu 26 menit.
Kelebihan waktu 13 menit itu terjadi ketika kereta dari arah Stasiun Sudirman akan memasuki Stasiun Manggarai. Perpindahan jalur serta persilangan antara kereta jarak jauh dan kereta rel listrik membuat penumpang harus menunggu lebih lama.
Perpindahan ini sudah mulai diterapkan sejak dua hari lalu. Namun masih banyak penumpang yang belum tahu. Pada Senin pagi masih banyak penumpang yang menunggu kereta menuju Bogor pada peron jalur 6.
Menurut pantauan Kompas, selama 5 menit berdiri di samping petugas ada 18 orang yang bertanya terkait jalur menuju Bogor. Padahal di dalam kereta sebelum turun pengumuman sudah dua kali dilakukan oleh petugas. Ketika sudah sampai di stasiun penumpang seharusnya bisa langsung melihat poster besar yang menginformasikan perubahan jalur.
Kemudian, setelah turun dari gerbongpun para petugas bersiap untuk mengarahkan dan menginformasikan kepindahan jalur melalui pengeras suara.
Salah satu penumpang yang mengaku belum tahu terkait pemindahan jalur adalah Fatima (26). Ia adalah seorang pegawai bank swasta di Bogor. Setiap Senin hingga Jumat ia menggunakan jasa kereta api rel listrik untuk pergi bekerja.
"Tidak dengar pengumuman, saya tadi pakai earphone," kata dia.
Menurut Vice President Komunikasi Perusahaan PT Kereta Comuter Indonesia Eva Chairunisa mulai hari ini hingga seminggu ke depan 70 petugas tambahan diperbantukan untuk mengatur penumpang. Mereka terdiri dari petugas bagian pengamanan dan bagian pengumuman yang berasal dari beberapa stasiun kereta di Jakarta.
"Setelah seminggu kami rasa penumpang akan mulai terbiasa, untuk itu kita fokus minggu ini saja untuk petugas tambahannya," jelas Eva saat ditemui di kantornya, PT Kerta Comuter Indonesia Stasiu Juanda. Eva menerangkan perpindahan jalur ini akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan.
Menurut Kepala Balai Teknik Perkeretapian Banten dan Jakarta Yus Rizal perpindahan jalur ini terjadi karena proyek pembangunan dwiganda jalur (double-double track). Jalur dwiganda ini diproyeksikan akan membuat pemisahan antara jalur kereta jarak jauh, kereta api jabodetabek dan layanan penumpang.
Switch over atau perpindahan ini adalah yang kali kedua terjadi di Stasiun Manggarai. Hanya saja pada saat perpindahan yang pertama penumpang tidak terlalu terdampak.
Perpindahan ini rencananya akan terjadi hingga lima kali, sesuai dengan kebutuhan pembangunan tiang penyangga dwi jalur ganda. Proyek ini diproyeksikan akan rampung pada 2020. (Kristi Dwi Utami)