Beijing Sangkal Tuduhan PBB Mengenai Penyekapan Warga Uighur
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·2 menit baca
GENEVA, SENIN --- Pemerintah China menolak tuduhan yang diajukan oleh panel Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa 1 juta warga etnis Uighur ditahan di kamp-kamp interniran di wilayah Xinjiang yang bergolak. Menurut Beijing apa yang terjadi di Xinjiang tidak lebih dari semacam penataran ulang terhadap sejumlah warga yang telah ditipu para ekstremis.
Hu Lianhe, selaku wakil direktur jenderal Departemen Pekerjaan Front Bersatu dari Komite Sentral CPC China, di Geneva, Swiss, Senin (13/8/2018), mengatakan bahwa pihak berwenang di wilayah Xinjiang barat justru melindungi hak semua warga negara secara setara. China menjelaskan, Xinjiang menghadapi ancaman serius dari kelompok ekstrem dan separatis yang merencanakan serangan serta menimbulkan ketegangan antara minoritas Uighur yang kebanyakan Muslim dan mayoritas etnis Han China.
"Argumen bahwa 1 juta orang ditahan di pusat-pusat pendidikan kembali benar-benar tidak benar," ungkap Hu kepada Komite Nasional tentang Penghapusan Diskriminasi Rasial PBB pada hari kedua peninjauan rutinnya atas catatan China. "Pada kebebasan keyakinan agama, Xinjiang menjamin kebebasan warga dalam beragama dan melindungi kegiatan keagamaan normal. Mereka yang ditipu oleh ekstrimisme agama harus dibantu melalui pemukiman dan pendidikan kembali.”
Gay McDougall, salahs atu anggota panel, pada Jumat (10/8/2018) pekan lalu, mengatakan telah menerima banyak laporan yang dapat dipercaya bahwa 1 juta warga etnis Uighur di China ditahan dalam "kamp interniran besar yang diselimuti kerahasiaan". “Mengatakan bahwa mereka tidak melanggar hak-hak minoritas, tidak memberikan bukti apa-apa," katanya kepada delegasi China. (AFP/REUTERS)