Di tengah kesibukan menyusun tim kampanye, tim dari dua pasang capres-cawapres yang akan berkontestasi dalam Pemilu 2019 mulai merencanakan isu yang hendak dimunculkan saat kampanye. Isu ekonomi akan jadi fokus.
JAKARTA, KOMPAS - Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menggunakan kinerja pemerintahan di bidang ekonomi yang dinilai kurang optimal dalam adu gagasan dengan kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin saat masa kampanye mendatang.
Untuk mengantisipasi hal ini, tim sukses Jokowi-Ma’ruf menyiapkan lima program utama yang berfokus di bidang ekonomi. Kelima program itu adalah memperkuat kerangka makroekonomi, menegakkan keadilan ekonomi, mewujudkan tata kelola pembangunan yang efektif, pembangunan berkelanjutan dan berkesinambungan, serta kemandirian ekonomi.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengatakan, koalisi Prabowo-Sandiaga optimistis mengangkat isu ekonomi sebagai fokus kampanye. Sandiaga yang merupakan Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia sejak 2004 dinilai memahami masalah ekonomi secara komprehensif.
”Beliau pelaku industri sektor riil, jadi paham masalah ekonomi, khususnya ekonomi kerakyatan, ekonomi bidang UMKM. Ini salah satu alasan Sandiaga dipilih sebagai cawapres,” katanya, Senin (13/8/2018), di Jakarta.
Selain itu, lanjut Eddy, Prabowo-Sandiaga juga diuntungkan dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Kalla di bidang ekonomi yang selama ini dinilai kurang optimal. ”Banyak yang sudah dicapai Pak Jokowi, tetapi banyak juga yang perlu ditingkatkan. Di sini, kami merasa bisa mengisi ruang kinerja yang belum optimal di bidang ekonomi itu,” ujarnya.
Di sela-sela mendampingi Prabowo-Sandiaga menjalani tes kesehatan, kemarin, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan, rancangan struktur tim kampanye Prabowo-Sandiaga saat ini sudah selesai disusun.
”Sebagai sebuah rancangan, struktur sudah selesai dan akan disampaikan kepada tiap partai pengusung untuk dilakukan pembahasan dan persetujuan,” katanya.
Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan, kewenangan untuk menentukan kader Demokrat yang masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Sandiaga ada di tangan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Mengenai nama putra Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, yang diwacanakan jadi ketua tim pemenangan, bahkan disebutnya diinginkan Prabowo dan Sandiaga, Putu mengatakan, hal itu perlu dibahas lebih lanjut di koalisi dan juga ditanyakan kepada Agus. ”Kesiapan dan kesediaan dari Mas Agus perlu ditanyakan,” ujarnya.
Saat ini, menurut dia, Agus masih fokus untuk menunaikan ibadah haji. Dia akan berangkat ibadah haji pada 15 Agustus dan diperkirakan kembali ke Jakarta pada 29 atau 30 Agustus.
Selain akan mengusulkan nama untuk memimpin ataupun masuk dalam struktur tim pemenangan, Demokrat juga akan mengusulkan struktur tim pemenangan dan visi-misi pasangan capres dan cawapres.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengatakan, tim pemenangan Prabowo-Sandiaga diusulkan berbentuk ramping agar dapat bergerak lebih efektif dan efisien.
Tim pemenangan Prabowo-Sandiaga diusulkan berbentuk ramping agar dapat bergerak lebih efektif dan efisien.
Struktur tim pun diusulkan setidaknya terdiri atas tiga fokus utama. Pertama, penguasaan teritori untuk pemenangan Prabowo-Sandiaga. Kedua, penguasaan media agar seluruh gerak dari pasangan ini diketahui publik. Terakhir, penguasaan data untuk menguatkan solusi atau argumen yang diajukan pasangan Prabowo-Sandiaga.
Ekonom
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate menuturkan, tim Jokowi-Ma’ruf akan menggandeng ekonom untuk menanggapi isu-isu ekonomi. ”Kami akan menjelaskan masalah ekonomi dengan data yang akurat. Dengan demikian, juru kampanye dan juru bicara kami dapat menyampaikan data yang sebenar-benarnya,” katanya.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani memprediksi, salah satu isu yang akan muncul dalam masa kampanye adalah persoalan utang luar negeri. Terkait dengan hal itu, para juru kampanye dan juru bicara akan diasup dengan data dan penjelasan yang akurat serta komprehensif untuk menjawab isu tersebut.