JAKARTA, KOMPAS — Kereta ringan LRT Jakarta dipastikan tidak masuk sebagai moda transportasi atlet ataupun ofisial dalam Asian Games. Namun, uji coba operasi terbatas tetap dijadwalkan dilakukan menjelang Asian Games, 15 Agustus 2018.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro) yang ditugasi membangun proyek LRT itu, Dwi Wahyu Daryoto, mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu rekomendasi operasi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang dijadwalkan sudah terbit pada 15 Agustus 2018. ”Kan, rencana tanggal 10 Agustus 2018, tapi, kan, rencana, boleh dong meleset lima hari,” katanya di DPRD DKI Jakarta, Senin (13/8/2018).
Menurut Dwi, LRT memang tak pernah direncanakan sebagai moda transportasi atlet dan ofisial dalam Asian Games. Ia mengutip Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mempertanyakan signifikansi LRT untuk mengangkut atlet dan ofisial.
”Itu, kan, hanya 4 kilometer jadi dari Kelapa Gading ke velodrom begitu saja, begitu?” kata Dwi.
Uji coba operasi diperkirakan memakan waktu sekitar tiga bulan karena syaratnya adalah minimal 1.000-2.000 jam. Sementara kontrak PT Wijaya Karya sebagai kontraktor dan manajemen konsultan berakhir pada Desember 2018.
Sekretaris Perusahaan PT Jakpro Hani Sumarno mengatakan, uji coba oleh Kementerian Perhubungan telah selesai pada 9 Agustus 2018. Hasilnya, sudah tiga syarat komponen untuk uji coba.
Tiga syarat itu adalah kesiapan operasional di atas 95 persen, kesiapan prasarana 85 persen, dan kesiapan sarana 85 persen. Diharapkan uji coba operasi terbatas pada 10 Agustus 2018. Namun, ternyata terdapat proses yang harus menunggu lebih lama.
Menurut Hani, uji coba itu di antaranya akan melibatkan para pemangku kepentingan, awak media, undangan, dan publik secara terbatas. ”Publik yang tersegmentasi ini bisa dari komunitas atau anak sekolah. Nanti ada beberapa sif setiap hari, kuota tiap sif 200 orang,” katanya.
Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc) Erick Thohir menyatakan, LRT Jakarta dipastikan tak masuk dalam rencana transportasi atlet dan ofisial Asian Games 2018. Skema ini berbeda dengan di Palembang, Sumatera Selatan, di mana LRT Palembang digunakan untuk transportasi atlet dan ofisial.
Untuk Jakarta, sarana transportasi utama menggunakan bus yang di antaranya disediakan PT Transjakarta sebanyak 1.750 unit. ”Kami ada rencana cadangan, B dan C. LRT tidak ada di dalamnya,” ujarnya.
Beberapa pengendapan bus untuk Asian Games ini, kata Erick, seperti di Tomang di sekitar Ciputra Mal, disiapkan 10 bus dan di dekat Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 10 bus.