Minim Informasi, Penonton Pertandingan Asian Games Kebingungan di GBK
Oleh
Neli Triana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tidak adanya informasi yang jelas terkait akses masuk Asian Games di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, membuat penonton kebingungan. Padahal, Selasa (14/8/2018), GBK mulai digunakan untuk pertandingan, seperti cabang olahraga basket pria di Basketball Hall.
Lokasi pertandingan tersebut berada di dekat Pintu 11 di Jalan Asia Afrika. Beberapa masyarakat silih berganti datang ke satu dari 12 akses masuk ke GBK tersebut sejak pukul 10.00.
Bara, mahasiswa asal Cilegon yang datang bersama dua temannya, hendak membeli tiket menonton pertandingan basket tim nasional Indonesia melawan Korea Selatan, Selasa malam. Ia datang dari arah Stasiun Palmerah dan berjalan kaki ke Pintu 11 GBK. Ketika sampai, mereka menemukan gerbang tersebut terhalang baliho sepanjang 2,5 meter yang menerangkan bahwa kawasan GBK ditutup untuk persiapan Asian Games 2018.
Mereka kemudian menyampaikan tujuannya kepada relawan Asian Games berseragam oranye yang tengah berjaga di gerbang tersebut. Relawan kemudian mengarahkan mereka untuk pergi ke Pintu 7 di Jalan Sudirman. Pintu tersebut menjadi satu-satunya akses penonton serta lokasi penukaran dan penjualan tiket. Sekitar pukul 11.30, kertas HVS lembar kertas kecil yang menginformasikan arahan tersebut ditempelkan di baliho.
Tidak hanya Bara dan kawan-kawan, beberapa calon penonton lain mendatangi Pintu 11 untuk menukarkan tiket atau menonton pertandingan. Seorang pria asing yang tampil eksentrik dengan baju etnik, ikat kepala, serta cat wajah berwarna bendera Thailand datang ke lokasi tersebut untuk menonton tim basket nasionalnya bertanding pukul 12.30.
Lagi-lagi, pengunjung yang hendak membeli tiket dan menonton pertandingan basket siang itu tersesat di Pintu 11. Ferdi, yang baru tiba dari Pekanbaru kemarin, kecewa dengan tidak adanya informasi jelas mengenai akses masuk penonton. Belum lagi, ia harus mengurungkan niatnya menonton pertandingan Taiwan melawan Jepang karena adanya perubahan informasi jadwal.
”Sayang sekali kalau acara sebesar ini kurang koordinasi," ujarnya.
Kemacetan
Kebingungan penonton yang datang dengan kendaraan juga sempat menyumbang kemacetan di Jalan Asia Afrika sejak siang. Di Pintu 11, hanya ada relawan dan panitia yang membantu mengarahkan mereka. Tidak ada polisi lalu lintas atau pengatur jalan yang membantu mengurai kemacetan. Polisi hanya terlihat mengamankan pintu masuk dan lokasi pertandingan di dalam.
Beberapa masyarakat umum yang berkunjung ke GBK tidak mengetahui keberadaan tempat parkir selama penyelenggaraan Asian Games. Menurut panitia, kantong parkir untuk penonton disediakan di kawasan bisnis SCBD. Salah satu pintu keluar SCBD tidak jauh dari Pintu 7 dan halte transjakarta GBK.
Mobilitas
Penonton yang harus berpindah menuju dari satu pintu ke pintu lain di GBK terbantukan dengan adanya shuttle bus gratis yang disediakan panitia, bekerja sama dengan Transjakarta.
Metrotrans atau bus tipe berpintu rendah (lower deck) telah mulai beroperasi di sekeliling kawasan GBK dan berhenti di tiap 12 pintu masuk. Di dalam kompleks GBK juga tersedia bus Royaltrans untuk mobilitas atlet, ofisial, ataupun penonton. GBK sendiri telah memiliki halte transjakarta yang terletak di Jalan Sudirman.
Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, penyediaan bus di kawasan GBK tersebut dilakukan sesuai kebutuhan yang diminta Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (Inasgoc). Ini juga termasuk komitmen untuk mengurangi kendaraan bermotor di sekitar area pertandingan Asian Games.
”Untuk di dalam GBK, kami menunggu hasil akhir karena sebelumnya ada pembatasan kendaraan pada area tersebut,” kata Wibowo saat dihubungi Kompas.
Di luar kebutuhan GBK, Transjakarta menyediakan 350 bus untuk atlet dan ofisial. Sebanyak 1.750 bus transjakarta juga dikerahkan untuk memberi layanan gratis untuk publik pada jalur reguler, termasuk dari dan ke wilayah Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Layanan bus gratis dapat dinikmati saat libur nasional dan akhir pekan, yakni tanggal 17, 18, 19, 22, 25, dan 26 Agustus 2018. Serta dua akhir pekan jelang penutupan Asian Games pada 1 dan 2 September 2018. (ERIKA KURNIA)