Revitalisasi Diharapkan Menarik Pengunjung Pasar Kramat Jati
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Revitalisasi Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, mengubah wajah pasar itu menjadi lebih tertata dan bersih. Masyarakat diharapkan kian tertarik untuk kembali berbelanja di pasar itu.
Revitalisasi oleh PD Pasar Jaya itu menghabiskan anggaran Rp 26 miliar. Pasar dengan luas 1,8 hektar ini direvitalisasi sejak Juli 2015 dan selesai pada 31 Mei 2018. Pasar Kramat Jati yang telah selesai direvitalisasi itu diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Selasa (14/8/2018) pagi.
Anies didampingi Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, Direktur Utama PD Jaya Arief Nasrudin, dan rombongan usai peresmian meninjau fasilitas-fasilitas yang telah dibangun, seperti toilet dan mushala. Anies juga sesekali berbincang dengan beberapa pedagang yang berada di pasar itu.
Pantauan dari pukul 08.00-10.00, halaman depan hingga lantai tiga pasar tersebut tampak bersih dan rapi. Pada setiap tempat parkir juga terdapat petugas yang mengatur dan merapikan kendaraan dari setiap pengunjung.
Arief mengatakan, revitalisasi dilakukan dengan mengganti keseluruhan lantai dasar dan pemasangan mekanikal elektrikal berupa fire hydrant, alat pemadam api ringan, dan sound system.
Tujuannya, kata Arief, untuk mencegah ancaman kebakaran. Ada pula penambahan fasilitas umum, seperti toilet dan mushala serta penyediaan tempat parkir kendaraan menggunakan pintu otomatis.
Kondisi pasar yang sudah bersih dan tertata ini diharapkan semakin menarik minat pengunjung untuk kembali berbelanja di tempat tersebut. Pasar ini juga akan digunakan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini menggelar dagangannya di sekitar ruas Jalan Raya Bogor saat malam hari.
Arief menambahkan, terdapat 1.800 pedagang yang memiliki lapak di Pasar Kramat Jati. Ada pula 400 PKL yang berdagang di Pasar Kramat Jati mulai malam hingga dini hari.
Anies usai acara peresmian mengatakan, pasar merupakan tempat interaksi antarwarga untuk melakukan transaksi ekonomi. Kenyamanan pedagang dan pembeli dibutuhkan untuk menciptakan sistem perekonomian yang sehat.
Pasar Kramat Jati, tutur Anies, direvitalisasi agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman. Anies juga berharap pasar tersebut dapat memberikan rasa nyaman bagi pedagang dan pembeli serta menarik minat masyarakat untuk lebih banyak berbelanja di pasar tradisional.
”Saya minta pasar ini dijaga kebersihannya, kerapiannya, dan sayangilah pasar ini,” ujarnya.
Sri (55), salah satu pedagang sayur di lantai dua, berharap berbagai fasilitas yang disiapkan menarik minat konsumen untuk kembali berkunjung ke tempat ini. ”Semoga banyak pembeli yang ke sini. Kalau enggak, percuma habisin uang bangun pasar tetapi kami rugi terus,” ujarnya. (STEFANUS ATO)