Sampah Dari Arena Langsung Diangkut ke Bantar Gebang
JAKARTA, KOMPAS- Aneka persiapan dilakukan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Salah satunya dengan menyiapkan skenario penanganan sampah di arena pertandingan. Rencananya, sampah tidak ditimbun di tempat penampungan sementara, tetapi langsung diangkut ke TPST Bantargebang.
“Di Asian Games ini kan banyak tamu-tamu negara yang datang. Oleh sebab itu, kami memastikan pengelolaan sampah di arena maupun kebersihan sekeliling arena berjalan lancar,” kata Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Kayu Putih, Junaedi, Senin (13/8/2018) di Kantor Lurah Kayu Putih, Jakarta Timur. Di Kelurahan ini, terdapat dua arena olahraga, yakni Jakarta International BMX Track dan Ketangkasan Berkuda (JIEP).
Junaedi mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Pulogadung untuk mengangkut sampah dari arena ke Bantargebang.
Biasanya, sampah dari warga atau lingkungan sekitar diangkut ke tempat penampungan sementara (TPS).
Menurut Pengawas Dinas lingkungan Hidup untuk Kelurahan Kayu Putih Hery Sudarso, jadwal pengangkutan sampah akan ditingkatkan saat Asian Games dimulai. Untuk saat ini, kata dia, pengangkutan sampah di Arena Ketangkasan Berkuda dijadwalkan dua hari sekali, sementara di BMX Track berlangsung tiga hari sekali. Sampah diangkut menggunakan truk bak terbuka.
Tim dan alat
Hery mengatakan, di arena JIEP akan disiapkan 12 tong sampah, 10 tong roda, dan satu gerobak motor (gerobak motor). Sementara di BMX Track ditempatkan enam tong bin dan enam tong roda.
“Pengangkutan sampah sekarang masih manual yakni petugas menaikkan sampah dari tong ke truk bak terbuka. Tetapi pada saat Asian Games, kami akan menggunakan truk compactor biar prosesnya lebih cepat,” jelas Hery.
Hery mengatakan, pihaknya telah menyiapkan empat truk compactor. Dua truk akan mengangkut sampah di arena JIEP, sedangkan dua truk lagi digunakan untuk BMX Track dan Velodrom yang masih berada dalam satu kecamatan.
Truk compactor merupakan truk bak tertutup yang memiliki bagian pemadat sampah pada bagian baknya. Bagian belakang truk akan terhubung dengan tong bin yang secara otomatis menaikkan sampah ke bak truk.
“Dua hari menjelang Asian Games, truk compactor akan mengangkut sampah setiap pagi dan sore hari. Seandainya truk terjebak macet, kami akan siapkan truk bak terbuka sebagai back up. Intinya, sampah tidak akan dibiarkan menumpuk di arena,” kata dia.
Sementara tim kelurahan, kata Junaedi, menurunkan 127 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk menjaga kebersihan seluruh wilayah, terutama wilayah sekitar arena.
“Selain menanangani sampah warga, tim PPSU juga kami tempatkan di jalan-jalan utama menuju arena. Mereka fokus pada pengerjaan sarana dan prasarana umum, seperti saluran got, taman, dan jalur hijau,” jelas Junaedi.
Pantauan Kompas, kemarin, 15 pekerja PPSU Kayu Putih sedang mengerjakan taman di depan BMX Track. Mereka mencabuti rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar taman. Rumput tersebut dimasukkan ke dalam karung dan dinaikkan ke atas mobil bak terbuka.
Koordinator Lapangan PPSU Kayu Putih Yudi Kurniawan mengatakan, sampah rumput itu akan dibawa ke tempat penampungan sementara (TPS) terdekat. TPS yang dimaksud adalah TPS indoor yang berada tak jauh dari lokasi BMX Track.
“Saya dan teman-teman mengurus kebersihan di sekeliling arena. Sampah ini diangkut ke TPS terdekat, sementara sampah di dalam BMX Track akan diangkut langsung oleh Satpel,” kata Yudi.
Di ruangan sudut kiri bagian belakang arena JIEP, kemarin siang, sejumlah pekerja Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Pulogadung terlihat sedang menaikkan sampah ke atas truk bak terbuka. Ruangan yang menjadi tempat pengumpulan sampah tersebut bersebelahan dengan tempat pemandian kuda.
Sampah didominasi oleh kotoran kuda, rumput, kardus dan plastik. “Sampah berupa plastik dan kardus kami pisahkan, sisanya kami antar ke Bantargebang,” kata Hery.
(Insan Alfajri)