JAKARTA, KOMPAS — Mantan Wakil Kepala Kepolisian RI Syafruddin resmi diangkat menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Asman Abnur yang diberhentikan dengan hormat. Syafruddin dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8/2018).
Syafruddin membaca sumpah jabatan sebagai anggota Kabinet Kerja pukul 10.08. Pembacaan sumpah jabatan dilakukan dengan dibimbing langsung oleh Presiden Jokowi.
”Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD RI 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” ucap Syafruddin.
Pengangkatan Syafruddin sebagai Menteri PAN dan RB ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden No 142 P Tahun 2018 tentang pemberhentian dan pengangkatan Menteri PAN dan RB Kabinet Kerja dalam sisa masa jabatan tahun 2014-2019.
Seusai pelantikan, Syafruddin mengaku tidak mengira akan diangkat sebagai Menteri PAN dan RB. Sebab, ia baru mengetahui perihal rencana pengangkatan sebagai Menteri PAN dan RB pada Selasa (14/8/2018) malam sekitar pukul 20.30.
”Saya diminta Pak Presiden menghadap ke Istana Bogor pukul 20.30, dan diberitahukan akan dilantik menjadi Menteri PAN dan RB hari ini,” katanya.
Setelah diberi tahu Presiden Jokowi, Syafruddin langsung menyerahkan jabatan, tugas, dan tanggung jawab sebagai Wakapolri kepada Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian. ”Jadi, semalam juga saya sudah langsung jadi sipil,” katanya.
Syafruddin menegaskan akan melanjutkan program-program kerja yang sudah dilaksanakan Asman. Sebab, selama ini kinerja politikus Partai Amanat Nasional itu dinilai sudah bagus.
Penggantian Menteri PAN dan RB merupakan imbas dari polarisasi koalisi partai politik pada Pemilu Presiden 2019. Asman merupakan kader PAN yang pada Pilpres 2019 mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, lawan politik Jokowi-Ma\'ruf Amin.
Pada Selasa pagi, Asman menyampaikan keinginannya untuk mundur dari Menteri PAN dan RB kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Alasannya ia tidak ingin membebani pemerintah, khususnya Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Jokowi.
Sementara itu, acara pelantikan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Panglima TNI Hadi Tjahjono, Jaksa Agung M Prasetyo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menkes Nila Moeloek.
Hadir pula Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Osman Sapta Odang, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PPP Rohamurmuziy, serta Agum Gumelar. Hanya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan yang tidak terlihat hadir.