JAKARTA, KOMPAS - Setelah melalui rangkaian pawai di beberapa wilayah di Indonesia, akhirnya obor Asian Games 2018 memasuki Ibu Kota. Rabu (15/8/2018) pagi, obor masuk dari Bogor dan diarak di Jakarta Timur, lalu ke Jakarta Selatan. Di Jakarta Selatan saja, diperkirakan 10.000 warga menyambut kirab.
Syamsudin (32), warga Kelurahan Dukuh, Jakarta Timur, mengatakan, dirinya baru tahu akan ada kirab obor di sekitar Taman Mini Indonesia Indah pada Selasa, 14 Agustus malam. Tukang ojek daring ini lantas memilih menonton pawai kirab obor hingga selesai pada Rabu pukul 08.00-09.00.
Ia meneriakkan ”Indonesia Jaya” ketika melihat para pelajar begitu bersemangat memberikan dukungan lewat yel-yel kepada rombongan pembawa obor. Yel-yel semangat itu terus menggema selama kirab. ”Anak-anak ini yang buat (suasana) seru,” ujar lelaki asal Banten ini.
Teriakan penuh semangat juga membahana di Jakarta Selatan. ”Indonesia... Indonesia...”, teriak warga saat obor Asian Games tiba di Pos 1 Jalan Rawa Bambu, Pasar Minggu.
Darmawati (48) dan teman- temannya kompak berpakaian kaus merah, jilbab merah, dan celana putih. Sejak pukul 07.00, mereka berkumpul di Pos 1 tersebut. Padahal, acara baru dimulai pukul 12.30. Atas inisiatif sendiri, kelompok ibu-ibu itu menggalang iuran sukarela untuk membeli kaus, bendera, dan topi. Sebagian dana berasal dari donatur RT/RW dan kelurahan.
”Bangga banget wilayah kami jadi lintasan obor Asian Games 2018. Ini, kan, belum tentu 50 tahun sekali. Terakhir kali saja tahun 1962, jadi ya kami harus ikut berpartisipasi,” ujar Darmawati semringah.
Kehadiran ribuan warga itu merupakan dukungan langsung kepada para atlet Indonesia. Warga berharap para atlet bermain gemilang dan sportif serta dapat mempersembahkan yang terbaik bagi negeri ini.
Eti (44), warga yang tinggal di Jalan Palapa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, bersama anak balitanya tidak mau ketinggalan. ”Saya penasaran lihat bentuk obornya dan siapa saja yang akan lari,” ujarnya, Rabu siang.
Eti berharap kontingen ”Merah Putih” dapat meraih medali emas sebanyak-banyaknya. Dukungan warga selama kirab diharapkan bisa melecut semangat atlet Indonesia.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengungkapkan, target dari penonton kirab di wilayahnya hanya 3.000-4.000 orang. Namun, ternyata di satu titik pos pemberhentian saja ada sekitar 1.000 warga yang berpartisipasi. Di Jakarta Selatan, total ada 21 titik pemberhentian sebelum obor dibawa ke Balai Kota DKI Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Antusiasme warga menyambut kirab obor boleh dikatakan sebagai puncak semangat warga DKI menyambut Asian Games. Dalam 1-2 bulan terakhir, seiring pemerintah menyelesaikan berbagai arena dan membenahi kawasan protokol, warga giat menata kawasannya sendiri. Mereka menghias kampung di kelurahan mereka secara swadaya dengan tema ”Asian Games”.
Tembok-tembok kampung yang dulu kusam tiba-tiba berubah menjadi kanvas mural warna-warni bertema Asian Games. Selain oleh warga, mural juga dikerjakan oleh petugas penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU).
Di Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, misalnya, kini mendadak menjadi kampung Asian Games yang penuh warna, bersih, dan ceria.
”Dengan satu kata kunci Asian Games, ternyata warga dan pemerintah bisa berkolaborasi, bergerak bersama demi menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu internasional,” ujar Marullah.
Diterima gubernur
Setelah melewati Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, obor diterima Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelang pukul 18.00 di Balai Kota. Para mantan atlet nasional menjadi pembawa obor, antara lain Christian Hadinata, Ricky Subagja, dan Nunung Jayadi.
Setelah diterima Anies, obor dibawa ke tempat penyimpanan obor dan api di halaman Balai Kota selama semalam. Hari ini, Kamis (16/8), kirab obor dilanjutkan ke Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Sesuai dengan rencana, obor akan dibawa ke GBK, Sabtu (18/8).