PALEMBANG, KOMPAS – Kapal latih untuk taruna/kadet Akademi Angkatan Laut, TNI Angkatan Laut, KRI Dewaruci akan turut memeriahkan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 di Palembang, Sumatera Selatan, selama 16-19 Agustus ini. Kapal yang bersandar di Pelabuhan Boom Baru, Palembang itu akan dibuka untuk umum hingga menambah alternatif hiburan bagi masyarakat selama penyelenggaraan pesta olahraga bangsa-bangsa Asia di ”Bumi Sriwijaya” itu.
Kapal layar yang dimiliki TNI Angkatan Laut (AL) itu tiba di Palembang pada 14 Agustus setelah melakukan pelayanan untuk memeriahkan kirab obor Asian Games di Makassar, Sulawesi Selatan pada 26 Juli. Namun, kapal produksi HC Stulcken & Sohn Hamburg, Jerman pada 1952-1953 itu baru bisa bersandar di Pelabuhan Boom Baru pada 16 Agustus ini.
Kapal yang dikomandani Letnan Kolonel (P) Waluyo membawa 71 orang personel perwira, bintara, dan tamtama TNI AL, serta 27 orang pelajar SMK Pelayaran Hang Tuah, Kediri, Jawa Timur. Saat akan bersandar di Pelabuhan Boom Baru, puluhan pemain marching band beraksi dan lima penari sekapur sirih atau tari penyambutan tamu khas Palembang mulai memainkan tari-tariannya guna menyambut kapal berbobot 847 ton tersebut.
Ketika bersandar di pelabuhan, kapal berwarna putih-putih tersebut langsung disambut oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat Sumatera Selatan, antara lain Sultan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin. Setiba di atas pelabuhan, perwakilan pimpinan kapal, antara lain Waluyo langsung dapat sekapur sirih, selendang, dan tanjak atau penutup kepala berbahan kain songket khas Palembang.
Waluyo mengatakan, kedatangan KRI Dewaruci untuk memeriahkan Asian Games 2018 di Palembang. Paling tidak, dari 16-19 Agustus, kapal sepanjang 58,3 meter, lebar 9,50 meter, dan draft 4,05 meter itu akan terbuka untuk umum. Warga bisa datang melihat-lihat kapal tersebut mulai pukul 09.00 hingga 20.00 WIB per hari, kecuali pada 16 Agustus dan 19 Agustus. Nantinya, sejumlah personel kapal akan siap sedia memberikan penjelasan mengenai sejarah, keunikan, dan kekhasan kapal tersebut bagi warga.
Adapun ini adalah kedatangan kedua KRI Dewaruci ke Palembang. Kapal berkecepatan 10,5 knot dengan mesin dan 9 knot dengan layar tersebut pernah ke Palembang pada 1971 lalu dalam suatu agenda pelayaran para taruna. ”Selain memeriahkan Asian Games, kami juga akan mengadakan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-73 tahun pada 17 Agustus nanti. Kami akan mengadakan upacara di atas Sungai Musi (Palembang) ini,” ujar Waluyo ditemui di pelabuhan, Kamis (16/8/2018).
Pada 19 Agustus sekitar pukul 10.00, KRI Dewaruci akan bertolak ke Jakarta. Di sana, mereka akan menjadi latar belakang di arena jet ski dan layar Asian Games 2018 yang bertempat di perairan laut Ancol, Jakarta Utara. Mereka akan ada di Jakarta hingga dua nomor pertandingan tersebut usai.
Menyambut dengan bangga
Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin sangat bangga dengan kedatangan KRI Dewaruci di Palembang. Ia mengatakan, Palembang dahulu adalah bandar dagang besar yang menjadi basis kerajaan maritim besar, yakni Kerajaan Sriwijaya.
Kisah kebesaran Sriwijaya diteruskan oleh Kesultanan Palembang Darussalam. ”Kedatangan KRI Dewaruci mengingatkan kita bahwa bangsa kita, Palembang maupun Indonesia adalah suatu negeri maritim. Sudah selayaknya kita mengangkat nilai-nilai kemaritiman yang ada,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Sultan pun berharap Pemerintah Indonesia terus meningkatkan perhatiannya pada dunia maritim. ”Sejarah mencatat, Nusantara atau Indonesia di masa lalu dikenal karena kejayaan dunia maritimnya, terutama lewat kerajaan-kerajaan maritim. Sekarang, sudah sepatutnya hal itu ditiru. Paling tidak, Indonesia harus punya kapal induk yang bisa menjadi penjaga laut Indonesia dari Sabang, Aceh hingga Marauke, Papua,” pungkasnya.