MRT Beroperasi Maret 2019, Aplikasi Diluncurkan Lebih Awal
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Transportasi Mass Rapid Transit (MRT) belum dapat digunakan saat Asian Games 2018. PT MRT Jakarta menyatakan, transportasi ini baru dapat digunakan 197 hari lagi. Hal itu disebabkan, perusahaan ini masih meninjau kelayakan konstruksi yang telah dibangun.
Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, MRT siap digunakan 197 hari lagi, atau pada Maret 2019 mendatang. Hal itu disebabkan, PT MRT Jakarta masih meninjau kelayakan konstruksi di sejumlah tempat. William menambahkan, pengecekan konstruksi kelayakan jembatan dan kereta masih belum selesai.
William mengatakan, dalam pembangunan MRT ingin mengedepankan kualitas. Salah satunya, dengan meninjau ulang pengaturan sirkulasi di stasiun, peninjauan sandaran jembatan, dan kelayakan stasiun, Rabu (15/8/2018).
Pembangunan lain yang diteruskan adalah tahap kedua Jalur Bundaran HI hingga Kampung Bandan. Oleh sebab itu, dapat dipastikan saat perhelatan Asian Games 2018, MRT belum dapat digunakan.
Pada Kamis (9/8/2018), PT MRT Jakarta telah melakukan uji coba kereta dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Dari uji coba tersebut, ia mengatakan pembangunan MRT mencapai 95 persen. Ia memastikan kereta yang akan disediakan sebanyak 16 unit. Jumlah tersebut dirasa cukup, dengan perkiraan penumpang sebanyak 130.000 orang.
“Kami mengutamakan pembangunan yang berkualitas agar warga nyaman. Selain penyempurnaan ini, kami akan memperkenalkan MRT kepada warga. Hal yang menjadi fokus adalah kelayakan dan kenyamanan warga,” katanya saat ditemui di Grand Indonesia Jakarta.
Arief (49) salah satu warga sangat menunggu kehadiran MRT. Sebab, ia merasa tidak merasa nyaman menggunakan transportasi umum. Ia berhap MRT nantinya dapat mengubah pandangannya terhadap pelayanan transportasi umum. Bila, MRT sudah selesai, ia akan mencoba mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
“Kepuasan saya terhadap transportasi umum masih minim. Oleh sebab itu, saya berharap MRT dapat memberikan perubahan wajah transportasi umum,” ujar warga Cipete, Jakarta Selatan.
Sosialisasi
Langkah sosialisasi tersebut dilakukan PT MRT Jakarta dengan meluncurkan aplikasi MRT Jakarta. Aplikasi ini digunakan untuk berisi informasi terkait fitur MRT. Fitur tersebut di antaranya, kesiapan armada dan estimasi waktu tempuh, dan menjual pernak-pernik milik PT MRT Jakarta. Aplikasi tersebut diluncurkan pada hari ini, di Grand Indonesia, Jakarta Pusat pukul 17.00.
Hal itu disambut baik oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia menyampaikan, manusia dengan dunia digital tidak dapat dipisahkan. Ia menilai, aplikasi ini dapat memberikan kemudahan bagi para calon penumpang MRT. Ia melihat strategi ini dapat menjadi langkah yang tepat untuk mengajak warga menggunakan MRT.
Rudi menyarankan kepada PT MRT, agar fitur tersebut dapat dikembangkan lebih baik lagi. “Dunia digital menjadi bagian manusia. Oleh sebab itu, keputusan yang tepat PT MRT Jakarta untuk membuat terobosan ini. Pengembangannya bisa saja dibuat dengan system booking, atau tiket,” ucap Rudi.
Ungkapan positif lain disampaikan oleh mantan Puteri Indonesia 2002 Melanie Putria. Ia menyambut aplikasi ini dibuat sebagai salah satu sosialisasi bagi warga terkait MRT. Ia beranggapan, dengan aplikasi MRT Jakarta dapat memikat generasi milenial.
“Bisa saja ini memikat bagi generasi milenial yang menggunakan gawai. Dengan begitu, sosialisasi dapat berjalan dengan baik,” ujarnya sebagai tamu undangan peluncuran aplikasi MRT Jakarta.
Namun, berbeda dengan Wisnu (24), salah satu warga di Jakarta Selatan ini berpendapat, PT MRT sebaiknya menyelesaikan terlebih dahulu konstruksi dan keretanya. Sebab, tahap sosialisasi yang baik dengan menghadirkan secara nyata transportasinya. Dia berpandangan, aplikasi MRT Jakarta dapat dibuat saat kereta telah siap.
“Saya kurang setuju, oleh sebab itu PT MRT Jakarta sebaiknya menyelesaikan keretanya dulu, dibandingkan dengan aplikasi. Sebab, warga membutuhkan hal yang nyata,” kata Wisnu. (JOHANNES DE DEO)