JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018). Di hadapan para wakil rakyat, kepala negara mengajak seluruh elemen bangsa tetap menjaga persatuan.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah tiba di Ruang Sidang Gedung Nusantara pukul 09.10. Mereka langsung berfoto bersama pimpinan MPR, pimpinan DPR, serta pimpinan DPD di depan pintu masuk ruang sidang.
Dalam sidang yang dipimpin Ketua MPR Zulkifli Hasan itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa tetap menjaga persatuan. ”Pada peringatan hari kemerdekaan tahun ini, saya mengajak seluruh anak-anak bangsa, baik yang ada di ruangan ini maupun di mana pun saudara-saudara berada untuk kembali pada semangat persatuan Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Persatuan Indonesia merupakan salah satu warisan para pendiri bangsa yang harus terus diteladani. Semangat persatuan itulah yang mengantarkan bangsa Indonesia meraih dan mempertahankaan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Saat itu semua anak bangsa menyingkirkan perbedaan politik, suku, agama, dan perbedaan golongan demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Perbedaan tidak menghalangi para pendiri bangsa bersatu karena dalam persatuan itulah mereka justru menemukan energi yang menggerakkan seluruh tenaga dan pikiran untuk merebut kemerdekaan.
Karena itulah, menurut Presiden, saat ini setelah 73 tahun merdeka, semangat persatuan harus tetap dijaga. ”Saya yakin jika bangsa Indonesia mau tetap bersatu, berbagi, dan peduli kepada sesama anak bangsa, maka Indonesia bukan hanya sekadar nama ataupun gambar deretan pulau-pulau di peta dunia, melainkan menjadi sebuah kekuatan yang disegani bangsa-bangsa lain di dunia,” kata Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan capaian kinerja lembaga-lembaga negara. Bukan hanya lembaga kepresidenan, melainkan juga lembaga negara lain, seperti Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Laporan disampaikan sebagai bentuk pertanggungjawaban Presiden Jokowi kepada seluruh rakyat Indonesia.
Sementara itu, Sidang Tahunan MPR dihadiri sejumlah tokoh bangsa. Di antaranya mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan BJ Habibie, serta mantan Wakil Presiden Try Sutrisno dan Boediono.