Perayaan hari jadi ke-73 Republik Indonesia dirayakan meriah di Jakarta dan sekitarnya, Jumat (17/8/2018). Partisipasi warga tumbuh di banyak tempat.
Oleh
J Galuh Bimantara/Amanda Putri
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Jumat pagi, memimpin upacara di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Ia mengajak warga Jakarta mengikuti semangat pahlawan untuk memenuhi janji kemerdekaan yang dirumuskan pendiri bangsa.
Upacara ini dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah DKI Jakarta, dan aparatur sipil negara Pemprov DKI Jakarta.
Anies mengapresiasi kerja keras elemen masyarakat yang berpartisispasi mempersiapkan Asian Games 2018 melalui mural, pembenahan trotoar, mewarnai marka jalan, menghias gerbang-gerbang kampung, dan pemasangan baliho serta spanduk di setiap sudut Jakarta.
Secara keseluruhan, kata Anies, Jakarta siap menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Ia pun mengharapkan warga Jakarta menjadi tuan rumah yang baik untuk menyambut tamu-tamu yang datang.
Jumat sore, Gubernur Anies ikut bergabung dengan warga untuk mengikuti lomba di halaman rumahnya di RT 006 RW 004, Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak Jakarta Selatan.
Anies mendapat giliran pada partai kedua lomba tarik tambang. Ia bersama tiga peserta dari kelompoknya termasuk Lurah Cilandak Agus Gunawan, mengalahkan peserta dari kelompok lain yang juga berjumlah 4 orang.
Perayaan juga dilakukan warga Kampung Aquarium di Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka merayakan HUT RI dengan lomba menghias gerobak bertema Gerobak Memori.
Mereka mendapat pendampingan seniman Jepang, Jun Kitazawa yang sudah mendampingi warga dalam perayaan 17 Agustus tahun lalu dengan tema Rumah Ideal. Tahun ini, karena warga sudah semakin dekat dengan cita-cita penataan kampung, ia memunculkan ide tema Gerobak Memori.
Lewat tema itu, Jun mengajak warga Kampung Aquarium mempertahankan budaya baik kampung saat menata kembali tempat tinggal mereka. Salah satunya, budaya memiliki tempat mengobrol seperti di dekat gerobak pedagang kaki lima sambil membeli minuman dan makanan. "Di Tokyo sudah tidak ada yang seperti itu."
Barang bekas
Di Depok, warga RT 8 Perumahan Puri Depok Mas, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas, menggunakan barang bekas untuk menghias lingkungan mereka dalam rangka HUT ke-73 RI.
Warga membuat dekorasi berwarna warni dari berbagai jenis barang bekas, diantaranya palet kayu bekas tempat buah, ember bekas, bola plastik yang diubah menjadi lampion warna warni, dan sampah plastik yang dibuat menjadi aneka bunga.
Pengurus RT 8 Izzati Mubarokah, Jumat, mengatakan, dekorasi itu dibuat untuk mengampanyekan gaya hidup ramah lingkungan yang selama ini sudah berjalan di RT 8.
Selama 2 tahun terakhir, warga setempat telah memilah sampah mereka. Mereka bekerja sama dengan bank sampah di Kota Depok yang mengambil sampah untuk didaur ulang. Selain itu, mereka mengolah sampah organik menjadi pupuk dan mengumpulkan minyak jelantah untuk diolah.
KMT Asian Games
Bersamaan dengan HUT RI, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengeluarkan tiga Kartu Multi Trip (KMT) edisi Asian Games 2018. Sejumlah 15.000 kartu telah dicetak.
"Kartu ini dapat memudahkan masyarakat Jakarta dan sekitarnya maupun pendatang dari dalam dan luar negeri agar tidak perlu mengantre saat menggunakan KRL commuter line," kata Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti.
Pejuang Betawi
Pada gelar wicara "Orang Betawi dan Revolusi Kemerdekaan" di Ancol, Jakarta Utara, kemarin, penghormatan terhadap pejuang Betawi yang berkontribusi selama revolusi kemerdekaan dinilai minim. Salah satunya terlihat dari sedikitnya nama tokoh Betawi yang dijadikan nama jalan di Jakarta.
"Memang benar ada orang Betawi dalam revolusi? Dalam peristiwa proklamasi? Jawabannya, ada banyak. Sumber, bukti, arsip, ada," tutur pemerhati sejarah JJ Rizal.
Pemerhati sejarah Betawi, Ali Anwar, mengatakan, salah satu tokoh pejuang Betawi yang patut mendapat penghormatan adalah Mufreni Mu\'min. Mufreni berjasa mengamankan jalannya rapat Ikada, 19 September 1945.