Siapkan Beberapa Strategi, Polisi Optimistis Keamanan Terjamin
Oleh
Neli Triana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Selama Asian Games 2018 Korps Polisi Lalu Lintas mengatakan bahwa mereka memiliki beberapa strategi untuk mencegah kepadatan volume kendaraan. Selain lalu lintas, pengamanan di dalam area pertandingan juga diperketat.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan bahwa Korlantas akan membatasi operasional kendaraan pribadi dengan sistem ganjil-genap.
Sistem ganjil genap ini dinilai efektif untuk mengurangi volume kendaraan di jalan yang berada di sekitar Gelora Bung Karno.
Untuk memperlancar pergerakan atlet dan ofisial dari Wisma Atlet dan sebaliknya, Korlantas telah mempersiapkan petugas untuk mengawal pergerakan para atlet.
”Target waktu tempuh dari Wisma Atlet sampai dengan tempat pertandingan adalah 30 hingga 35 menit tidak boleh lebih dari itu. Untuk itu kita akan kawal,” kata Royke, Sabtu (18/8/2019) di depan Gedung Biru Polda Metro Jaya.
Tak hanya kendaraan pribadi, kendaraan sumbu tiga atau lebih juga akan dibatasi operasionalnya. Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, pembatasan tersebut bersifat situasional.
”Mulai 18 Agustus sampai 2 September mendatang akan ada pembatasan jika terjadi kepadatan. Kendaraan sumbu tiga akan diarahkan ke jalur arteri,” kata Yusuf.
Pengamanan di dalam area kegiatan Asian Games disebutkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian meningkat. Pada masa ini akan ada sekitar 700 kamera pengintai yang dilengkapi dengan sistem pendeteksi wajah yang dipasang. Kamera tersebut, menurut Tito, akan merekam wajah setiap orang yang memasuki area kegiatan.
”Fungsinya adalah mendeteksi wajah pengunjung, terutama jika ada pelaku kejahatan yang memasuki kawasan tersebut,” ujar Tito dalam konferensi pers di media center Asian Games.
Dari 700 kamera pengintai, sejumlah 300 kamera dipasang di daerah Gelora Bung Karno, sementara 400 lainnya akan dipasang di kawasan atau kota lain yang menjadi tempat kegiatan Asian Games.
Untuk memperkuat kerja kepolisian, Royke menjelaskan, ada penambahan lebih kurang 1.800 personel. Dari jumlah tersebut, 600 personel di antaranya akan menjaga kelancaran lalu lintas dan keamanan di seputar Gelora Bung Karno.
Pengamanan di daerah lain, seperti di Palembang dan Jawa Barat, menurut Royke, tidak jauh berbeda dengan di Jakarta. Bedanya adalah situasi di kota lain, menurut Royke, tidak akan serumit di Jakarta yang merupakan pusat kegiatan.
Tak hanya kepolisian, keamanan selama Asian Games akan ditambah dengan petugas keamanan dari pihak Tentara Nasional Indonesia. Dalam konferensi pers bersama dengan Tito, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI akan menurunkan pasukannya untuk membantu kepolisian.
”TNI yang akan mem-backup kepolisian dalam tugas pengamanan adalah anggota yang berasal dari tiga Komando Daerah Militer (Kodam), antara lain Kodam 3 Siliwangi Jawa Barat, Kodam Jaya, dan Kodam 2 Sriwijaya Palembang,” kata Hadi.
Pembukaan Asian Games
Pada saat pembukaan Asian Games 2018, beberapa ruas jalan yang mengarah ke kawasan Gelora Bung karno ditutup. Ruas jalan yang ditutup tersebut antara lain Jalan Gerbang Pemuda, Jalan Layang Senayan, Jalan Asia Afrika ke arah FX Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Pintu Tol Cawang- Grogol, Jalan Pakubowono, Jalan Hang Lekir, dan Jalan Panglima Polim.
Akibat dari penutupan jalan tersebut adalah adanya kepadatan di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di sekitar Pintu 5 Gelora Bung Karno. Kepadatan mengular hingga patung Pemuda Membangun.
Berdasarkan pantauan Kompas pada sekitar pukul tiga sore hingga enam sore kendaraan di Jalan Jenderal Sudirman adalah 7-10 kilometer per jam. Selain karena penutupan jalan, hal tersebut terjadi karena ada kendaraan yang berhenti untuk menurunkan penumpang atau sekadar bertanya terkait tempat parkir. (KRISTI DWI UTAMI)