Untuk memastikan semua anggota jemaah berada di Arafah, petugas haji menyisir setiap hotel yang ditempati jemaah. Untuk jemaah yang sakit disediakan layanan safari wukuf.
MEKKAH, KOMPAS - Sekitar 3 juta anggota jemaah dari segala penjuru dunia berhimpun di Padang Arafah, Arab Saudi, Senin (20/8/2018) ini, untuk menunaikan wukuf atau puncak haji.
Berkumpulnya manusia dari berbagai bangsa di sebuah tempat dan dalam waktu yang bersamaan mengusung pesan kesetaraan umat manusia tanpa memandang status sosial.
Jemaah haji reguler asal Indonesia menempati tenda-tenda yang berjejer dalam 70 maktab. Setiap maktab menampung sekitar 3.000 anggota jemaah. Mereka menghuni tenda berkonstruksi baja dan berbahan plastik putih dengan ukuran rata-rata 30 meter x 20 meter.
Sejak Minggu pagi hingga malam, jemaah bergerak secara bergelombang dari pemondokan yang tersebar di 165 hotel di Mekkah. Arafah merupakan lembah datar yang dikelilingi gunung batu yang tandus, sekitar 10 km sebelah timur kota Mekkah. Untuk mengimbangi cuaca panas yang mencapai 43 derajat celsius, pengelola maktab menyediakan mesin penyejuk ruangan di setiap tenda.
Menurut data Kementerian Agama, per 19 Agustus 2018 (pukul 08.00), jumlah jemaah haji reguler asal Indonesia yang tiba di Tanah Suci tahun ini 203.351 orang. Sebanyak 92 di antaranya wafat karena sakit.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, untuk memastikan semua anggota jemaah berada di Arafah, petugas haji akan melakukan penyisiran ke semua hotel yang ditempati jemaah. Mobilisasi jemaah sengaja dilakukan sehari sebelum jadwal wukuf agar mudah mengantisipasi jika ada hambatan.
”Wukuf di Arafah rukun haji. Karena itu, diupayakan semua anggota jemaah harus berada di Arafah pada 9 Zulhijah bertepatan dengan 20 Agustus,” kata Lukman.
Untuk memobilisasi jemaah yang sakit, panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) menyediakan layanan safari wukuf. Jemaah yang sakit diangkut dengan kendaraan yang dilengkapi alat bantu kesehatan, seperti tabung oksigen dan perangkat infus.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali menyebutkan, 125 anggota jemaah yang sakit diangkut dengan layanan safari wukuf.
Sambil menunggu waktu wukuf hari Senin, jemaah yang sudah tiba di Arafah langsung masuk tenda. Setelah beristirahat, mereka langsung berzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Masduki Baidlowi selaku anggota amirulhaj Indonesia mengingatkan, wukuf dapat dimaknai sebagai ajang introspeksi diri dan berkumpul di satu tempat dan dalam waktu bersamaan serta pakaian yang sama.
Berhimpunnya manusia dari berbagai bangsa di Padang Arafah mengusung pesan bahwa manusia pada dasarnya setara.