Kenali Rowing Indonesia, Salah Satu Yang Terbaik di Asia Tenggara
Oleh
Syahnan Rangkuti
·4 menit baca
Buat sebagian besar orang Indonesia, olahraga mengayuh perahu hanya dikenal dengan sebutan tunggal, yaitu dayung. Sebaliknya di dunia internasional, olahraga dayung dibedakan yaitu rowing, kano, kayak dan perahu naga atau lomba perahu tradisional (tradisional boat race). Federasi olahraga keempat cabang dayung itu pun diurusi organisasi yang berbeda.
Perbedaan utama rowing dengan tiga nomor dayung lainnya adalah dari cara mendayung perahu. Pedayung rowing menghadap ke belakang sehingga perahu seolah-olah berjalan mundur. Secara otomatis, pedayung tidak dapat melihat garis finish.
Adapun tiga cabang dayung lainnya, yaitu kano, kayak dan perahu naga, memiliki kesamaan yaitu atlet dan perahu bergerak ke arah depan. Dengan demikian, atlet dayung yang biasa disebut kru, dapat melihat garis finish.
Nomor-nomor yang dilombakan dalam cabang rowing dibagi berdasarkan jumlah kru dalam satu perahu. Misalnya ada pedayung tunggal (single sculls), pasangan (men’s pair), kuartet (quadruple) dan delapan pedayung. Selain itu ada pula pembagian nomor lomba berdasarkan jumlah alat kayuh yang dipakai.
Untuk nomor sculls, masing-masing kru menggunakan dua alat kayuh. Adapun untuk nomor lainnya, satu atlet hanya memegang satu alat kayuh.
Pertandingan cabang rowing di Danau Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, sudah dimulai sejak 19 Agustus. Sebanyak 24 negara berpartisipasi. Rowing mempertandingkan 15 nomor.
Akan tetapi, menurut Manager Kompetisi Dayung, Edy Suyudi, setiap negara hanya boleh mengikuti 11 dari 15 nomor lomba. Tujuannya, agar satu negara yang dominan, seperti China, tidak meraup seluruh medali yang disediakan.
Secara teknis, menurut Delegasi Teknis Rowing Asian Games 2018, Mike Tanner, perlombaan rowing diawali lewat babak penyisihan. Namun penyisihan ini tergantung kepada jumlah peserta yang berpartisipasi dalam satu nomor.
Misalnya, nomor double sculls putri, semula diikuti tujuh negara yaitu Jepang, Korea, India, Jepang, Kazakstan, India dan Maladewa. Namun belakangan Maladewa mundur dan tidak jadi mengirimkan atletnya ke Indonesia.
Penyisihan Ulang
Di Danau Jakabaring terdapat 6 lintasan lomba. Jumlah lintasan ini juga memengaruhi pola penyisihan. Satu lintasan memiliki panjang 2.000 meter. Apabila tujuh negara berpartisipasi, panitia menyiapkan dua regu penyisihan. Dengan rincian satu regu akan diikuti 4 tim, dan regu lainnya tiga tim.
Akan tetapi, karena Maladewa mundur, sesuai aturan, penyisihan harus diubah menjadi satu regu saja, yang diikuti oleh seluruh tim yang berjumlah enam. Hal itu menyesuaikan dengan jumlah lintasan dayung di Jakabaring.
Nama babak penyisihan itu pun diubah menjadi preliminary lane. Seluruh (enam) tim tetap ikut penyisihan, namun tidak ada yang tersingkir. Seluruh tim berhak masuk ke babak final. Hasil lomba preliminary hanya dipakai untuk menyusun posisi tim di lintasan pada saat final. Tim unggulan atau pemenang preliminary ditempatkan di posisi tiga dan empat pada saat final.
Apabila satu nomor pertandingan diikuti tujuh sampai 12 peserta, maka akan dilakukan dua regu penyisihan. Misalnya, untuk 12 peserta, satu regu dibagi masing-masing enam tim.
Regu pertama dan kedua akan melakukan penyisihan dengan lomba mendayung cepat sejauh 2.000 meter. Tim pemenang pertama dalam penyisihan, mendapat tiket langsung ke final. Sebutannya final A.
Adapun 10 tim yang gagal dalam penyisihan masih mendapat kesempatan lagi dalam penyisihan versi ulangan yang disebut repechage. Repechage akan dibagi dalam dua regu lagi, yaitu masing-masing 5 tim. Dua tim terdepan dari masing-masing repechage berhak menempati posisi di final A bersama tim yang sudah lebih dulu lolos di penyisihan awal. Adapun yang kalah akan masuk ke final B.
Tim final A berhak memperebutkan medali emas, perak dan perunggu. Adapun final B, tetap melakukan lomba, namun tidak mendapatkan medali. Hasil final B hanya untuk menentukan ranking sebuah tim/negara.
Cabang Baru
Rowing termasuk cabang olahraga baru di Asia. Asal muasal rowing datang dari Eropa. Organisasi rowing Asia (ARF) baru berdiri pada tahun 1982. Tidak mengherankan, jagoan olahraga rowing masih berputar-putar di Eropa dan Amerika.
Saat ini, kata Mike Tanner, atlet-atlet rowing Asia, terutama China, Jepang dan Korea, sudah menunjukkan kemajuan dalam prestasi. Namun, Asia Tenggara masih belum mampu bertanding di kelas dunia. Indonesia merupakan salah satu negara terbaik dalam cabang rowing di Asia Tenggara.
Setiap tahunnya, ARF memiliki lima kejuaraan, yaitu untuk kelas senior, junior, Piala Asia, indoor dan coastal. Rowing indoor (dalam ruangan) biasa dilakukan pada musim dingin. Adapun coastal dilakukan diperairan terbuka di tepi pantai. Kejuaraan besar rowing akan berlangsung dalam waktu dekat adalah Olimpiade Tokyo 2020.
Danau Jakabaring , menurut Tanner, dikategorikan sebagai lintasan terbaik di Asia. Status terbaik itu harus terus dipertahankan Indonesia. Tidak ada salahnya apabila Indonesia menawarkan diri menjadi tuan rumah eliminasi Olimpiade Tokyo 2020.