Ethiopia Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
ADDIS ABABA, SENIN-- Pemerintah Ethiopia pada Minggu (19/8/2018) meresmikan pembangkit listrik bertenaga limbah. Lokasi pembangkit listrik tenaga limbah ini terletak di samping tempat pembuangan sampah terbuka yang kotor di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, yang pada tahun lalu mengalami longsor dengan korban tewas lebih dari 110 orang.
Pembangkit listrik tenaga limbah ini diberi nama Reppie. Menurut pemerintah Ethiopia dan perusahaan Inggris Cambridge Industries yang berada di belakang proyek, proyek ini merupakan pembangkit listrik tenaga limbah pertama di Afrika dan akan mengubah 1.400 ton sampah per hari menjadi energi.
Pada upacara pembukaan pembangkit listrik tenaga limbah tersebut, Presiden Ethiopia Mulatu Teshome mengatakan bahwa negara telah berinvestasi secara luas untuk pembangkit yang menggunakan tenaga air, panas bumi, energi angin, dan sekarang biomassa. Hal ini bertujuan mengembangkan sektor manufaktur dengan pasokan energi yang bersih dan terbarukan.
Reppie terletak di samping lokasi pembuangan sampah besar yang disebut Koshe, kata slang untuk "kotoran" dalam bahasa Amharik, bahasa utama Ethiopia. Selama lebih dari 40 tahun, Koshe berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir sampah di Kota Addis Ababa. Ibukota Ethiopia itu memiliki populasi yang meningkat pesat, dan saat ini memiliki penduduk lebih dari empat juta orang.
Sebuah insiden tanah longsor besar menewaskan lebih dari 110 orang pada Maret 2017. Para pemulung sampah menyalahkan pembangunan pembangkit listrik tenah limbah yang terletak di sebelah tempat pembuangan akhir sampah.
Pembangunan pembangkit listrik tenaga limbah itu dimulai pada tahun 2014 dengan biaya sekitar 118 juta dollar AS (Rp 1,7 triliun). Sampah limbah yang dibakar tersebut akan menghasilkan uap yang kemudian akan menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik dengan kekuatan yang diproyeksikan sebesar 25 megawatt per hari. (AFP)