Gerakan Menghadap Laut Sukses, Ratusan Ton Sampah Dibersihkan
Oleh
Khaerudin
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gerakan Pandu Laut Nusantara bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengumpulkan sampah dari laut melalui aksi ”Indonesia Bersama Menghadap Laut”, Minggu (19/8/2018), dinilai sukses. Ratusan ton sampah dikumpulkan dari aksi yang dilakukan di sejumlah wilayah di Indonesia ini.
”Rencana pemungutan sampah dilakukan di 73 titik sesuai tahun Kemerdekaan Indonesia. Tetapi, banyak volunter yang berinisiatif buat aksi di titik-titik lain sehingga terdapat ratusan titik,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Selasa (21/8/2018), di ruang rapat menteri di Gedung Bahari IV, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta.
Pada hari pemungutan sampah, Menteri Susi memandu dari Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Sulawesi Utara. Dari lokasi ini terkumpul 1,14 ton sampah dengan rincian 0,04 ton sampah karet, 0,14 ton sampah plastik, 0,14 ton sampah tali jaring, dan 0,82 ton sampah campuran.
Di Pantai Ancol Timur, Jakarta, dikumpulkan 2,86 ton sampah yang umumnya berasal dari arus laut. Jenis sampahnya berupa bekas tali jangkar, baju lapuk, kemasan plastik, sedotan, kaleng, dan beling.
Pada aksi di Pantai Mertasari Sanur, Denpasar, peserta aksi yang dipandu artis Titi DJ mengumpulkan 1,12 ton sampah. Sementara di Pantai Oesapa, Kupang, diangkut 2,36 ton sampah.
”Keseluruhan sampah belum ditimbang, tapi dipastikan jumlahnya lebih dari 100 ton karena satu lokasi memungut lebih dari 1 ton, sedangkan aksi dilakukan di ratusan titik,” ujar Susi.
Aksi ini tidak sebatas memungut sampah. Di beberapa lokasi, peserta juga melakukan kegiatan peduli laut lainnya. Komunitas Karawang Explore di Dusun Tangkolak Timur, Desa Sukakerta, Karawang, Jawa Barat, misalnya. Setelah memungut sampah, mereka menanam bakau dan memanen garam. Mereka mengajak peserta lain dan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Brahmantya Satyamurti Poerwadi untuk bergabung pada kegiatan tersebut.
Inisiatif juga datang dari warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Mereka melakukan transplantasi 160 tangkai terumbu karang dan bersih-bersih di bawah permukaan laut.
Libatkan figur publik
Pada lokasi-lokasi aksi, KKP mengajak figur publik ikut memungut sampah. KKP berharap, dengan cara ini, pemuda semakin banyak yang peduli dan ikut turun tangan bersama idolanya memungut sampah di laut.
Figur publik Ridho Hafiedz alias Ridho ”Slank”, Ony Serojawati, Bustar Maitar, dan Aprika Rani mendampingi Menteri Susi di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Mereka ikut memungut sampah dan bersosialisasi dengan peserta lain.
Monita Tahalea, Bayu Risa, Prita Laura, dan Isabel Yahya turut berandil pada aksi ini. Mereka bergabung memungut sampah di Ancol Timur.
Sementara itu, Akhadi Wira Satriaji atau Kaka ”Slank” ikut memungut sampah di Pantai Losari, Makassar. Ia ikut menaiki perahu motor milik TNI menyusuri laut.
Selain figur publik dan komunitas pencinta laut, TNI dan Polri juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ada pula Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Telkom, OJK, WWF, sejumlah universitas, dan lain-lain.
Menteri Susi berpesan, kepedulian semua pihak tidak boleh sebatas pada aksi ”Indonesia Bersama Menghadap Laut”, tetapi seterusnya dan menjadi bagian dari gaya hidup. Jika sudah begitu, ia yakin, pada tahun 2025, Indonesia dapat mengurangi 70 persen sampah yang masuk ke laut. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)