JAKARTA, KOMPAS-Tim voli putri Indonesia mampu membuktikan diri lebih unggul dari Hongkong setelah mengalahkan tim asuhan Kin Chuen Kwok itu dengan skor 3-1 (21-25, 25-13, 25-18, 25-14). Masih tersisa dua pertandingan melawan Filipina dan Thailand agar Indonesia bisa masuk babak empat besar.
Ansori memasang enam pemain inti untuk melawan Hongkong. Mereka adalah kapten Amalia Fajrina, Aprilia Santini Manganang (open spiker), Tri Retno Mutiara (setter), Asih Titi Pangestuti (quicker), Wilda S Nurfadilah Sugandi (quicker) dan Novia Andriyanti (open spiker).
Pada pertandingan di tennis indoor Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (21/08/2018) pukul 19.00, lagi-lagi tim putri "lambat panas". Di set pertama Amalia Fajrina Nabila dan rekan-rekan satu timnya tampil dengan semangat menyerang yang menggebu-gebu tapi kocar-kacir menjaga pertahanan sendiri.
Akibatnya, pemain Indonesia justru banyak melakukan kesalahan dan kehilangan poin. Pelatih Mohammad Ansori sampai tiga kali membongkar pasang timnya untuk mengumpulkan poin demi poin. Nandita Ayu Salsabila, Amasya Manganang dan Yolana Betha Pangestika dimasukkan sebagai pemain pengganti tapi Indonesia tetap saja kalah di set pertama dengan skor 21-25.
Grafik permainan Indonesia beranjak naik di set kedua. Indonesia langsung menyarangkan dua poin namun disusul Hongkong di awal laga. Namun, pelan-pelan Indonesia mampu melesat hingga meninggalkan Hongkong dengan skor 22-13. Begitu Indonesia mencapai skor 24, Ansori mengganti Aprilia dengan Amasya yang laga dengan 25-13.
"Tim kami memang selalu begitu. Lambat panas di awal permainan. Ini harus dicari solusinya saat melawan Filipina dan Thailand," kata Amalia, usai pertandingan.
Grafik permainan Indonesia tetap prima di set ketiga. Namun, Hongkong juga tidak mau tertinggal di awal permainan. Tim yang digawangi kapten Sau Mei Yeung ini tertinggal 22-14. Susul menyusul angka terus terjadi tapi Indonesia unggul hingga skor 24-18. Ansori kembali mengganti Aprilia dan memasukkan Novia. Di set ketiga ini, Indonesia unggul 25-18.
Aprilia membukukan spike terbanyak dalam pertandingan malam tadi. Ia tercatat berhasil menyarangkan 25 spike dari 55 usaha mencetak spike. Angka ini lebih tinggi dari Sau Mei yang hanya membuahkan poin 14 dari 40 spike. Amalia juga menunjukkan kepiawaian memimpin tim dengan membuahkan poin 11 dari 25 spike.
Permainan Indonesia di set keempat tidak menurun dan semakin panas. Sekitar 2.200 penonton yang mengisi separuh tribun terus berteriak-teriak dan bernyanyi memberi dukungan kepada Indonesia. Di babak ini, Indonesia menutup pertandingan dengan skor 25-14.
Ansori mengatakan, setelah Hongkong timnya akan menghadapi lawan yang lebih berat lagi yaitu Filipina. Kemampuan Filipina, kata Ansori, berada satu tingkat di atas Hongkong. "Kita harus waspada melawan Filipina namun saya masih yakin anak-anak akan mampu mengatasi Filipina," kata Ansori.
Meski optimis, Amalia tidak mau merendahkan Filipina. Dalam kejuaraan Asia lalu Filipina mampu mencuri satu set kemenangan dari Thailand. Hal itu perlu diwaspadai.
"Dari set awal seharusnya kita bermain menekan Filipina. Cuma lagi-lagi persoalannya tim kita di set awal selalu telat panas," kata Amalia.