”Orang asing tidak mengenal Indonesia, mereka hanya mengenal Bali”. Tak disangka ungkapan itu masih berlaku hingga kini. Pelajar Indonesia kerap menemukan pengalaman itu ketika melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Namun, semangat tak langsung luntur. Bersenjata budaya, mereka pelan-pelan mengenalkan Indonesia kepada dunia.
Teman-teman kuliah Samara Malinda Hutabarat (21), mahasiswa Bournemouth University, Inggris, mengatakan hal tersebut kepadanya. Mereka takjub ketika mengetahui Bali adalah bagian dari Indonesia.
”Akhirnya, perkumpulan pelajar Indonesia mengenalkan Tanah Air melalui makanan, pakaian, dan musik,” kata Samara di sela Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 (CIDY-2018), Senin (13/5/2018).
Perkenalan biasanya dilakukan pada One World Festival yang diselenggarakan universitas untuk mengenal budaya negara lain. Samara dan pelajar Indonesia lainnya memasak bakwan, memakai baju batik, dan bermain angklung.
Sama seperti Samara, Khairifah Nauli (25) yang belajar di The National Research University Higher School of Economics, Rusia, juga menemukan warga setempat yang tidak mengetahui Indonesia.
”Kami menunjukkan budaya Indonesia yang kaya dengan pertunjukan seni tari dan musik, seperti gamelan,” ujar Khairifah.
Selain itu, ia juga menyarankan destinasi wisata andalan kepada teman-temannya yang tertarik mengunjungi Indonesia.
Sejumlah anak muda ketika berangkat untuk bersekolah telah dibekali dengan pengetahuan dasar terkait budaya Indonesia sehingga dengan luwes dapat menampilkan budaya bangsa. Beberapa mahasiswa baru belajar ketika tiba di negara tujuan berkat komunitas masyarakat Indonesia.
Samuel Gilbert (21), mahasiswa Harbin Institute of Technology, China, menuturkan, dirinya mulai mendalami budaya Indonesia ketika belajar di China. Keinginannya untuk memperkenalkan budaya Indonesia terpicu ketika banyak teman kuliahnya belum terlalu mengenal Indonesia.
”Saya belajar dari komunitas Indonesia yang telah memiliki pengetahuan tentang drama cerita rakyat, seperti Roro Jonggrang,” lanjutnya.
Selain cerita rakyat, ia juga mempelajari sejarah Ken Arok dan Kerajaan Majapahit.
Wakil Ketua Umum Indonesian Diaspora Network Global (IDN-Global) Said Zaidansyah mengatakan, peran diaspora muda ini untuk connecting the dots atau proses menghubungkan antartitik. Nama Indonesia akan semakin dikenal dunia melalui mereka.
”Mereka membantu meningkatkan soft power dan citra Indonesia,” ucap Said. Salah satu manfaatnya adalah penduduk dunia akan semakin tertarik untuk mengunjungi Indonesia sehingga dapat meningkatkan sektor pariwisata.
Sadar atau tidak sadar, pelajar ketika memperkenalkan diri berasal dari Indonesia akan semakin mendekatkan dunia internasional dengan Tanah Air. Yang terpenting adalah mereka tetap berprestasi di negeri orang dengan mempertahankan nilai budaya luhur Indonesia dalam jati diri masing-masing.