PM Imran Khan Janji Lakukan Penghematan dan Berantas Korupsi
ISLAMABAD, SENIN -- Dalam pidato perdananya sebagai pemimpin pemerintahan Pakistan, Perdana Menteri Imran Khan (65) pada Minggu (19/8/2018) meminta warga kaya Pakistan untuk membayar pajak. Menurut dia, Pakistan juga akan memulai upaya penghematan untuk mengurangi utang. Sebagai langkah awal, Khan hendak menjual armada mobil anti peluru.
Partai yang dipimpin Khan memenangi sebagian besar kursi parlemen dalam Pemilihan Umum 25 Juli 2018. Namun, ia gagal mencapai mayoritas sehingga harus membentuk koalisi.
Pada Sabtu (18/8/2018) lalu, Khan dilantik dan diambil sumpah sebagai PM Pakistan yang ke-22. Dia berjanji untuk membasmi korupsi yang cukup meluas di negara itu.
Perdana Menteri Imran Khan meminta warga kaya Pakistan untuk membayar pajak.
"Saya ingin melihat Pakistan sebagai negara besar, yang memberi layanan sosial untuk warga miskin," kata Khan.
Dalam pidato pertamanya sebagai PM yang baru, Khan menetapkan visinya untuk membentuk "Pakistan Baru". Dia berbicara mengenai perlunya membentuk kembali negara dengan memperkenalkan sistem kesejahteraan Islam, mengurangi kemiskinan, dan memangkas nilai utang yang tinggi.
"Kita telah membentuk kebiasaan buruk dengan meminjam bantuan dari negara lain," kata Khan yang berpidato di bawah foto pendiri Pakistan Muhammad Ali Jinnah. "Tidak ada negara yang bisa sejahtera dengan cara seperti ini. Sebuah negara harus berdiri di atas kakinya sendiri."
Khan adalah mantan pemain kriket Pakistan yang legendaris. Sebagai seorang populis, daya tarik Khan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena semangatnya yang anti-korupsi. Upayanya untuk memberantas korupsi menarik perhatian pemilih muda dan kelas menengah yang kini berkembang di Pakistan yang berpopulasi 208 juta orang.
Namun, Khan mewarisi sejumlah masalah di dalam dan luar negeri, termasuk krisis mata uang dan hubungan Pakistan yang memburuk dengan sekutunya, Amerika Serikat.
Khan tidak menjelaskan rencana kebijakan untuk mengatasi krisis mata uang yang diperkirakan oleh analis akan memaksa Pakistan untuk mencari dana talangan dari Dana Moneter Internasional (IMF). Sebaliknya, Khan fokus pada utang dan mengatakan bahwa mantan Gubernur Bank Sentral Ishrat Husain akan memimpin gugus tugas untuk mendorong langkah penghematan.
Hidup sederhana
Sembari mengritik apa disebutnya sebagai pola pikir era kolonial dan gaya hidup mewah elite penguasa Pakistan sebelumnya, Khan mengumumkan bahwa ia akan tinggal di sebuah rumah kecil dengan tiga kamar tidur sebagai pengganti kediaman PM Pakistan yang seperti istana.
Khan berencana hanya memiliki dua pegawai untuk membantunya melaksanakan tugas sebagai PM Pakistan, bukannya 524 orang seperti PM sebelumnya. Dia juga mengumumkan rencana untuk menjual armada kendaraan antipeluru guna membantu kekurangan yang dialami Departemen Keuangan. Hal ini merupakan langkah berani di negara tempat milisi ekstrem masih menjadi ancaman.
"Saya ingin memberi tahu rakyat saya bahwa saya akan hidup sederhana, saya akan menghemat uang Anda," kata Khan.
Dia juga mengumumkan rencana untuk menjual armada kendaraan antipeluru guna membantu kekurangan yang dialami Departemen Keuangan.
Khan juga meminta agar warga Pakistan yang berada di luar negeri bersedia untuk berinvestasi di Pakistan dan mendesak warga kaya untuk mulai membayar pajak. Hal ini adalah persoalan abadi di Pakistan yang terkenal dengan warganya yang sering menghindari pajak. Hanya kurang dari satu persen penduduk Pakistan yang membayar pajak pendapatan.
"Tanggung jawab Anda untuk membayar pajak. Pikirkan ini sebagai jihad bahwa Anda perlu membayar pajak untuk perbaikan negara Anda," tutur Khan.
Ia mengatakan, Pakistan terancam bahaya akibat dampak perubahan iklim dan berjanji untuk mengurangi tingkat kematian ibu serta bayi yang terbilang tertinggi di dunia.
Khan juga meminta agar warga Pakistan yang berada di luar negeri bersedia untuk berinvestasi di Pakistan.
Khan juga berbicara dengan penuh semangat mengenai upaya untuk membantu 22,8 juta anak-anak Pakistan yang tidak bersekolah, sementara tingkat melek huruf di Pakistan baru di atas 40 persen.
Khan yang tidak pernah menjabat di pemerintahan memilih 21 anggota kabinetnya yang sebagian besar adalah politisi berpengalaman. Namun, para penentangnya mengritik pilihannya tersebut dengan mengatakan bahwa sekitar setengah dari anggota kabinet tersebut pernah bekerja di bawah mantan diktator militer Pervez Musharraf serta merupakan bagian dari rezim lama.
Pada Minggu (19/8/2018), Khan mengumumkan bahwa dia akan menangani Kementerian Dalam Negeri.
Sebanyak 21 anggota kabinet Pakistan diambil sumpahnya pada Senin (20/8/2018), sehari setelah Khan berjanji akan memotong pengeluaran pemerintah, menghentikan korupsi, dan mengembalikan dana publik.
Presiden Pakistan Mamnoon Hussain mengambil sumpah jabatan 16 menteri Federal di Islamabad. Secara terpisah, Khan juga menunjuk lima penasihat untuk kabinetnya.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi setelah dilantik menyatakan bahwa dia menyadari tantangan kebijakan luar negeri ke depan. Menurutnya, kebijakan luar negeri akan direvisi dan ditetapkan pada jalur yang benar dalam "kepentingan Pakistan". (REUTERS)