Warga Semakin Mandiri Berkurban
Perayaan Idul Adha di Jakarta melahirkan fenomena positif. Warga tak lagi menggantungkan pembagian daging kurban dari tempat lain. Mereka membangun kemandirian untuk berbagi.
JAKARTA, KOMPAS — Perayaan Idul Adha menjadi momentum berbagi antarwarga Ibu Kota. Warga berinisiatif memunculkan semangat itu dari sumber daya mereka sendiri. Potret ini menguatkan keyakinan bahwa warga masih memiliki kepedulian dengan sesama.
Warga Gang Kingkit, Kelurahan Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, misalnya, gotong royong menggalang hewan kurban sesuai kemampuan pengurban. Mereka tidak berniat menunggu pembagian hewan kurban dari tempat lain.
Susi Herlianawati (56), warga RT 011 RW 004, Kelurahan Kebon Kelapa, mengakui, inisiatif itu datang dari warga sendiri. Meskipun lokasi kelurahan itu berjarak sekitar satu kilometer dari Masjid Istiqlal, tidak ada rencana menunggu pembagian dari sana. ”Kami tidak menunggu pemberian daging kurban dari pihak lain. Masing-masing warga menyumbang sesuai kemampuan,” ujar perempuan asal Jawa Tengah itu, Rabu (22/8/2018).
Dari hasil patungan warga, mereka membeli dua sapi dan tiga kambing. Daging hewan-hewan itu kemudian dipotong dan dibagikan di antara sesama warga RT 011 dan masing-masing warga mendapat daging sekitar 1 kilogram. ”Idul Adha itu berkah. Kami tidak hanya menerima tetapi juga memberi meskipun sedikit,” ujar janda tiga anak ini.
Tinggalkan kebiasaan
Menurut Susi, tradisi tersebut sudah dilakukan dua tahun ini. Baginya momen Idul Adha merupakan momen untuk menikmati santapan hasil kerja keras bersama-sama warga. ”Sebelumnya kami harus menunggu pemberian dari tempat lain. Kalau sekarang, mau dikasih atau tidak, kami sudah dapat daging kurban,” ujar Herawati (52) warga RT 003 RW 004 di kelurahan itu.
Penggalangan hewan kurban tahun ini berasal dari warga RT 003, RT 011, jemaah Masjid Al-Istiqomah, Masjid Al-Rahman, dan Musalja Al-Karomah. Adapun hewan yang terkumpul 11 sapi dan 26 kambing. Daging dari puluhan hewan itu dibagikan kepada 320 jiwa RW 004 yang termasuk mustahik dan seluruh warga RW 004 yang berjumlah 219 keluarga.
Sementara itu, jumlah hewan kurban di Masjid Istiqlal, tempat warga setempat menggantungkan pembagian, tidak jauh berbeda jumlahnya. Hewan kurban Presiden dan Wakil Presiden RI bersama hewan kurban lain berjumlah 14 sapi dan 16 kambing. Kepala Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan, daging kurban dari sana diantar langsung kepada warga di sekitar Masjid Istiqlal, termasuk warga Gang Kingkit.
Secara terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai perayaan Idul Adha merupakan momen untuk mengenang pesan-pesan keluarga Nabi Ibrahim. Sikap Ismail terhadap ayahnya (Ibrahim) dapat dijadikan teladan bagi orangtua dan anak-anak di masa kini. Perayaan ini mengajarkan tentang ketaatan akan kesalehan sosial untuk berbagi.
”Kurban ini menjadi santapan bagi warga yang belum sejahtera untuk dapat merasakan makan enak di hari Lebaran Idul Adha,” ucapnya.
Data panitia kurban Idul Adha Pemprov DKI Jakarta, jumlah hewan kurban yang disumbangkan masyarakat dan pejabat Pemprov DKI Jakarta sebanyak 94 sapi dan 224 kambing.
Pantauan Kompas, pembagian daging kurban di Masjid Baitturahman, Taman Impian Jaya Ancol, berlangsung tertib. Hal ini terjadi karena sistem pendataan terpusat, yaitu penerimaan daging hanya oleh perwakilan kelompok. Sistem ini membuat antrean warga menjadi lebih lancar.
Adapun basis data penerima daging kurban berupa nama yayasan atau kelompok masyarakat yang mengajukan permohonan. Berdasarkan itu, panitia mencocokkan data yang diajukan masyarakat dengan kemampuan panitia memberikan daging kurban.
Runah (55) dan Mirah (40) merupakan warga Jakarta Utara yang menanti pemberian daging tetapi tidak terdaftar sebagai penerima. Mereka menanti bersama beberapa warga lain hingga penyerahan daging untuk kelompok masyarakat terdaftar selesai. Tidak seperti tahun lalu, Runah yakin tahun ini mendapat pembagian daging dari panitia.
Terkait pemotongan hewan kurban, Pemprov DKI Jakarta menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 76 Tahun 2018 tentang Pengendalian dan Penampungan Hewan Kurban. Instruksi ini berisi tentang larangan menampung, memotong, dan menjual hewan kurban di radius 1 kilometer dari Jakarta International Equestrian Park Pulomas.
Warga pun mematuhi dan tidak mempermasalahkan larangan Gubernur DKI demi mendukung kesuksesan Asian Games 2018. Mereka juga ingin menjaga kondisi kuda yang akan bertanding selama Asian Games tetap sehat dan terbebas dari potensi virus serta penyakit hewan kurban.
Rabu kemarin di beberapa masjid di daerah Rawamangun, Kayu Putih, dan Pulomas, Jakarta Timur, tidak terlihat ada aktivitas pemotongan hewan kurban. Data dari Pemprov DKI, ada 35 masjid yang terkena dampak pelarangan ini. Panitia baru bisa memotong hewan kurban di sekitar rumah pemotongan hewan (RPH) Pulo Gadung atau Cakung yang berjarak sekitar 2 kilometer lebih dari (DVD/E10/E13/E15)