Pengaruh perkembangan politik di Australia mulai terasa. Kegagalan pemerintah meloloskan rancangan undang-undang energi dan pembatalan kebijakan potongan pajak bagi perusahaan-perusahaan besar akibat gonjang-ganjing politik berdampak buruk pada kalangan pebisnis.
“Keadaan yang tidak stabil menggoyahkan kepercayaan konsumen dan kemampuan berinvestasi. Kami menghendaki kepastian,” tutur bos supermarket Woolworths Brad Banducci pada program The Business di ABC TV minggu ini.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull terpaksa menghapus target emisi dari RUU energi karena tiga perempat dari anggota parlemen di Partai Nasional Liberal yang dipimpinnya tidak menyetujuinya. Adapun rencana pemotongan pajak dibatalkan karena pemerintah tidak mendapat dukungan Senat dan partai One Nation.
Sikap plin-plan Turnbull memancing kemarahan Business Council of Australia (BCA). “Australia menipu diri sendiri kalau berpikir bisa menerapkan pajak yang tertinggi di antara negara maju dan berharap bisnis bisa berkembang, berinvestasi, serta membuka lapangan pekerjaan. Pendukung kebijakan untuk memotong pajak perusahaan masih lebih besar dari pendukung partai politik manapun,” tutur pemimpin BCA Jennifer Westacott pada ABC.
Pemimpin BHP Andrew McKenzie kecewa karena pemerintah “tidak kompak” lagi dalam soal energi dan penurunan emisi. McKenzie yang dikenal vokal mendukung pemotongan pajak sudah membuat kampanye (Think Big) untuk kebijakan ini di seluruh Australia dan yang kini tampak sia-sia.
"Kami akan menambah investasi di Australia bila ada insentif, bila pajak korporasi lebih rendah, dan bila ada kejelasan soal kebijakan energi,.” tutur McKenzie.
Sikap plin-plan Turnbull memancing kemarahan Business Council of Australia.
Pemimpin Woodside Energy yang juga anggota BCA, Peter Coleman, mengatakan muak pada kebijakan pemerintah yang tidak konsisten. “Pesan saya ke Canberra adalah supaya mereka ingat apa tugas mereka di sana – kalian disana memerintah buat rakyat, bukan hanya buat orang yang duduk di ruang rapat partai,” tuturnya pada The Business.
Ketua AMP (lembaga pengawas keuangan) yang baru, David Murray, mengatakan satu-satunya kepastian dalam bisnis di Australia adalah ketidakpastian, dan bisnis harus terus berbisnis seperti biasa.
Perusahaan-perusahaan besar sekarang sudah bersiap-siap untuk pemerintahan Partai Buruh yang sudah berjanji untuk menghapus pengembalian uang kontan dari ekses dividen imputasi (imputation credits). Dividen imputasi berfungsi untuk menghindari potongan pajak dobel bagi pemegang saham.
Satu-satunya kepastian dalam bisnis di Australia adalah ketidakpastian.
Menurut Partai Buruh, hanya 8 persen pembayar pajak Australia yang akan terkena dampaknya. Namun, BHP mempunyai 11,7 miliar dollar Australia (Rp 124,3 triliun) dalam bentuk dividen imputasi yang berarti harus dikeluarkan sebelum pemilu.
Potongan pajak bagi perusahaan kecil dan menengah juga menjadi tak tentu rimbanya setelah pemimpin Oposisi Bill Shorten dua kali maju-mundur dalam rencana menghapuskan potongan pajak bagi perusahaan dengan pendapatan antara 10 dan 50 juta dollar Australia.
Pemilu diperkirakan akan berlangsung pertengahan tahun depan.