Proses persiapan keberangkatan dimulai sejak Sabtu (25/8). Setiap jemaah hanya diperbolehkan membawa bagasi maksimal 32 kg
MEKKAH, KOMPAS – Sebanyak 5.391 anggota jemaah haji asal Indonesia terbang pulang ke Tanah Air secara berangsur hari Senin (27/8/2018). Mereka terbagi dalam 13 kelompok terbang yang tersebar pada delapan debarkasi, dengan tujuh bandara kedatangan.
Proses persiapan keberangkatan untuk ke-13 kloter tersebut secara berangsur sejak Sabtu (25/8) hingga Minggu pagi. Penimbangan barang berlangsung di hotel/pemondokan masing-masing. Tiap kloter terdiri atas 360-450 orang jemaah. Setiap jemaah hanya diperbolehkan membawa bagasi maksimal 32 kg.
Proses penimbangan bagasi di bawah kendali dua maskapai yang akan menerbangkan mereka, yakni Saudi Airlines dan Garuda Indonesia. Penimbangan dilakukan dalam rentang 48-24 jam sebelum jadwal terbang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
“Ketentuan ini memperhitungkan waktu pengangkutan bagasi jemaah denggan bus dari hotel di Mekkah menuju bandara di Jeddah (berjarak sekitar 100 km),” kata Wahyu Utomo, Kepala Seksi Pelayanan Pemulangan dan Kedatangan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (25/8).
Bandara kedatangan
Data dari PPIH Daerah Kerja Mekkah menunjukkan, ke-13 kloter yang terbang hari Senin tersebut tersebar pada delapan debarkasi, yakni Palembang, Surabaya, Jakarta/Bekasi, Batam, Padang, Jakarta/Pondokgede, Solo, dan Ujungpandang.
Namun titik kedatangan mereka adalah tujuh bandara yakni Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Juanda (Surabaya), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Hang Nadim (Batam), Minangkabau (Padang), Adisumarmo (Solo), dan Sultan Hasanuddin (Makassar). Debarkasi Jakarta/Bekasi dan debarkasi Jakarta/Pondokgede tiba di bandara yang sama yakni Soekarno-Hatta (Cengkareng).
Pada hari Senin pagi, jemaah yang terbang pertama adalah Kloter 1 PLM (Palembang) terdiri atas 450 orang. Mereka dijadwalkan terbang pukul 08.15 Waktu Saudi Arabia dengan nomor penerbangan SV 5120.
Adapun yang terbang terakhir pada hari Senin adalah Kloter 3 SOC (Solo) terdiri dari 360 orang. Mereka dijadwalkan terbang pukul 22.50 (malam) dengan nomor penerbangan GIA 6901. Waktu penerbangan diestimasikan 9-10 jam.
Menuntaskan ibadah
Menurut pantuan Kompas, sebagian jemaah asal Indonesia baru menunaikan tawaf ifadah (ziarah) di Masjidil Haram, Mekah, hari Sabtu atau sehari setelah mereka menuntaskan lontar jumrah di Mina. Selain bertujuan memulihkan stamina, penundaan salah satu rukun haji itu, juga menyesuaikan masa beroperasinya kembali bus shalawat.
Layanan bus gratis tersebut terhenti sepekan terakhir karena kondisi lalu lintas Kota Mekkah yang kian padat jelang wukuf. Kini, pasca wukuf, sejak hari Sabtu siang, bus berkapasitas 80 kursi itu kembali melayani pengangkutan jemaah pergi-pulang (antara pemondokan dan Masjidil Haram) selama 24 jam.
Sayangnya, belum semua rute terlayani dengan normal. Sejumlah jemaah terpaksa urung melakukan tawaf ifadah karena belum tersedianya alat angkut. Kepala Bidang Transportasi PPIH Subhan Cholid menyayangkan hal itu. Dia berjanji akan mengusut hingga layanan bus Shalawat beroperasi normal secara keseluruhan.
Adapun jemaah yang dijadwalkan pulang Senin besok, hari Sabtu-Minggu malakukan tawaf wada (perpisahan dengan Baitullah). Sama seperti tawaf pada umumnya, jemaah berjalan mengelilingi Ka’bah tujuh kali kemudian dilanjutkan dengan sai (berjalan dan berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah).
Total jemaah asal Indonesia 221.000 orang, terdiri dari 204.000 jemaah reguler dan 17.000 jemaah khusus. Jemaah reguler yang tergabung kloter gelombang pertama pulang ke Tanah Air melalui Jeddah. Mereka dulu tiba di Arab Saudi melalui Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.
Sebaliknya, jemaah gelombang II yang dulu masuk ke Arab Saudi melalui Jeddah, akan diterbangkan kembali ke Tanah Air melalui Madinah, mulai 9 September. Sekitar 60 persen jemaah pulang melalui Bandara Jeddah. Selebihnya kembali ke Tanah Air melalui Madinah. (NAR)