Waspadai Pelanggaran Kampanye di Medsos, Bareskrim Gelar Pelatihan
Oleh
Khaerudin
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Untuk mengawal pesta demokrasi, Pemilu 2019, Badan Reserse Kriminal Polri mengadakan pelatihan khusus penyelidik dan penyidik tindak pidana pemilu bekerja sama dengan Bawaslu. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penyelidik dan penyidik Polri untuk menangani tindak pidana Pemilu. Salah satunya adalah kemungkinan pelanggaran kampanye yang dilakukan di media sosial.
Pelatihan bagi penyelidik maupun penyidik Polri ini juga agar mereka lebih menguasai ketentuan dalam 75 perbuatan pidana yang telah diatur oleh UU Pemilu maupun perbuatan-perbuatan lain yang diinovasi untuk mengakali aturan undang-undang. Para penyelidik dan penyidik Polri dilatih untuk bisa memaksimalkan waktu 14 hari dalam proses penyidikannya hingga penanganan terhadap tersangka yang tidak hadir saat pemeriksaan atau in abtentia.
Kabareskrim Polri Irjen Arief Sulistyanto yang membuka acara pelatihan yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (27/8/2018) menyampaikan bahwa Pemilu yang akan digelar tahun depan berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Arief menyinggung soal dinamika perkembangan teknologi informasi yang turut mewarnai dinamika perpolitikan di Tanah Air.
"Kampanye bukan hanya dengan cara kampanye konvensional, banyak kampanye juga dilakukan di media sosial. Penyelidik dan penyidik Polri harus membuka wawasan agar dapat mengetahui perbuatan mana yang pidana dan bukan pidana Pemilu,"ujar Arief.
Menurut Arief, berkembangnya teknologi informasi tentu memerlukan pengetahuan yang tersendiri bagi para penyelidik dan penyidik Polri untuk dapat menanganinya secara profesional. Kecakapan dalam menangani pelanggaran-pelanggaran pidana Pemilu, terutama di ranah siber menurut Arief akan mendapat dukungan teknis dari Direktorat Siber Bareskrim Polri.
Kegiatan pelatihan bagi para penyelidik dan penyidik Polri ini antara lain juga dihadiri oleh pimpinan Bawaslu, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, dan jajaran Kejagung RI. Selanjutnya, Bareskrim akan menggelar pelatihan yang sama di Polda maupun Polres dengan fasilitasi para penyelidik/penyidik yang sudah dilatih di Jakarta. "Harapannya Polri dapat lebih profesional dalam mengawal Pemilu,"kata Arief.