Kampung Walang Berharap Pemprov DKI Menata Kampung
Oleh
J Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga Blok A Kampung Walang di Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera merealisasikan program penataan kampung di sana pascakebakaran yang menghanguskan sekitar setengah dari 300 rumah di Blok A. Mereka meminta penataan tidak menggunakan cara pemindahan warga ke tempat lain.
Di era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama, Pemprov DKI menetapkan hunian di Kampung Walang mesti dibongkar karena kampung ini berdiri di atas bekas badan kali yang diuruk dan pemprov berencana mengembalikan fungsinya sebagai badan air, yaitu sodetan yang menghubungkan Kali Ancol dengan anak Kali Ciliwung di Jakarta Utara.
Pemprov DKI kala itu menyiapkan 250 unit di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda dan 200 unit di Rusunawa Semper Barat untuk menampung warga dari Kampung Walang. ”Jangan kami jauh dari sini. Seandainya kami diberi rumah susun, di sana kan bayar. Air juga bayar. Sementara itu, orang-orang kerja di sini. Jarak dari rusun ke sini jauh, besar ongkosnya,” ucap Wakil Ketua Kelompok Warga Blok A Kampung Walang Aples (50), Selasa (28/8/2018).
Menurut Aples, Gubernur DKI Anies Baswedan mendukung keinginan warga agar mereka tidak direlokasi ke rusun tetapi permukimannya ditata. Warga mempersilakan pemprov tetap membuat sodetan tetapi tidak perlu sampai membongkar rumah-rumah. Warga berpendapat, lebar sodetan tidak bakal menghabiskan lahan sehingga masih ada yang dipakai untuk membangun rumah.
Kampung Walang berada di RW 002 Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, di antara Jalan Tol Ir Wiyoto Wiyono dan rel kereta. Area itu terdiri atas Blok A dan Blok B yang dipisahkan mushala. Warga di sana tinggal di atas badan sungai yang sudah diuruk.
Pembuatan sodetan untuk mengurangi beban debit air di Kali Gunung Sahari hingga Kali Ancol, terutama saat rob dan air meluap. Hilir Kali Gunung Sahari bercabang dua, yang menuju ke Ancol dan menuju Lodan hingga kawasan Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara. Cabang yang menuju Pasar Ikan itulah yang teruruk tanah dan jadi Kampung Walang.
Aples menambahkan, penataan Kampung Walang akan menghasilkan permukiman berupa kampung deret. Namun, pihaknya menyerahkan pembuatan desain kampung pada Pemprov DKI. Mereka juga meminta pelaksanaan penataan segera berjalan mengingat warga korban kebakaran saat ini sudah tidak memiliki tempat bernaung dan mengandalkan tempat tinggal darurat berupa tiga tenda bantuan.
Api melalap 126 rumah di Kampung Walang pada Minggu (26/8/2018) dini hari. Sebanyak 16 mobil pemadam tiba di sana pukul 01.30, 10 menit setelah menerima kabar kebakaran. Para pemadam melakukan pendinginan bara pada pukul 03.30.
Meski kebakaran terjadi di pinggir ruas Jalan Tol Ir Wiyoto Wiyono, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) sebagai pengelola jalan tol tersebut memastikan, jalur sudah bisa dilewati pascakebakaran pada hari yang sama. Api tidak masuk ke ruas jalan tol. ”Tidak ada kerusakan konstruksi akibat kebakaran ini. CMNP terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait insiden tersebut,” ujar Direktur Independen CMNP Suarmin Tioniwar.