Seperti sudah diduga, mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull akan mengundurkan diri dari parlemen, Jumat (31/8/2018), tepat seminggu sesudah menolak ikut dalam rapat internal perebutan kepemimpinan (leadership spill) anggota parlemen Partai Liberal di Canberra. Leadership spill dimenangi Bendahara Negara (Treasurer) Scott Morrison yang kini menjadi perdana menteri. Morrison mengalahkan mantan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop.
Dutton yang mundur sebagai menteri dalam krisis kepemimpinan minggu lalu sudah diminta kembali menjadi Menteri Dalam Negeri di kabinet baru bentukan Morrison pada Minggu (26/8/2018) silam. Adapun Bishop memilih mundur dari jabatannya, tetapi tetap berada di parlemen (backbencher atau anggota parlemen yang tidak menjabat).
Turnbull secara resmi menyampaikan rencananya kepada kolega di partainya, Senin (17/8/2018) malam. Pekan lalu, di gedung parlemen, Turnbull sudah mengatakan akan mengundurkan diri dari parlemen dalam waktu dekat.
”Seperti Anda tahu, berkali-kali saya katakan, tempat yang paling cocok buat mantan PM adalah di luar parlemen. Kejadian baru-baru ini membuktikan hal itu,” tulisnya pada komunitas di daerah pemilihannya seperti dikutip Nine Network.
”Saya tidak mau berlama-lama larut dalam peristiwa yang mengejutkan dan memalukan minggu lalu, minggu yang penuh dengan kesintingan dan yang menurunkan derajat parlemen kita serta mengejutkan rakyat,” paparnya.
Beberapa politisi secara terbuka menuding mantan PM Tony Abbott sebagai salah satu tokoh yang memantik krisis kepemimpinan itu. Mundurnya Turnbull membuka peluang diadakannya pemilihan-sela (by-election) di daerah pemilihannya di suburb Wentworth, Sydney, yang dijadwalkan pada bulan Oktober.